Menlu AS Sebut Ada Tanda-tanda Rusia Siap Lakukan Invasi pada Ukraina, Blinken: Ini Sangat Serius

- 21 Februari 2022, 18:45 WIB
Menurut Menlu AS Anthony Blinken, telah terdapat tanda-tanda bahwa Rusia siap melakukan invasi pada Ukraina.
Menurut Menlu AS Anthony Blinken, telah terdapat tanda-tanda bahwa Rusia siap melakukan invasi pada Ukraina. /REUTERS/Sarah Silbiger.

PR DEPOK – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa semua tanda-tanda menunjukkan Rusia berada di ambang invasi terhadap Ukraina.

Akan tetapi, menurut Blinken, Washington akan menggunakan setiap kesempatan sampai menit terakhir untuk melihat apakah diplomasi akan menghalangi Rusia untuk terus maju menginvasi Ukraina.

Blinken mempertahankan posisi Washington bahwa dampak jera dari sanksi akan hilang jika sanksi itu dipicu sebelum invasi.

Meskipun demikian, ada permintaan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada hari Sabtu untuk membebaskan sanksi tersebut.

Baca Juga: Arti Status Sedang Diproses di Dashboard Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23

"Semua yang kami lihat menunjukkan bahwa ini sangat serius, bahwa kami berada di ambang invasi. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mencoba mencegahnya sebelum itu terjadi," kata Blinken, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Ia juga menegaskan bahwa negara-negara Barat siap melawan jika Rusia melakukan invasi.

"Sampai tank benar-benar meluncur, dan pesawat telah terbang, kami akan menggunakan setiap kesempatan dan setiap menit kami harus melihat apakah diplomasi masih dapat menghalangi Presiden (Vladimir) Putin untuk meneruskan ini," tuturnya.

Baca Juga: Pujian Antonio Conte ke Pemain Tottenham Usai Kalahkan Manchester City

Blinken mengatakan pertemuan yang direncanakannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov masih akan dilanjutkan minggu depan selama Moskow tidak melanjutkan invasi.

“Presiden Joe Biden juga siap untuk terlibat dengan Putin kapan saja, dalam format apa pun jika itu dapat membantu mencegah perang,” tambah Blinken.

Para pemimpin Barat telah memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina, memperkirakan bahwa lebih dari 150.000 tentara Rusia telah mengepung negara itu.

Baca Juga: Ustaz Khalid Basalamah Jadi Lakon Wayang Gus Miftah, Fadli Zon: Budaya itu Merangkul, Bukan Memupuk Dendam

Sebelumnya, menteri pertahanan Belarusia mengatakan negaranya dan Rusia memperpanjang latihan militer.

Keputusan untuk memperpanjang latihan itu dibuat karena aktivitas militer di dekat perbatasan Rusia dan Belarusia dan eskalasi situasi di wilayah Donbass di Ukraina timur.

Washington telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menggunakan klaim palsu tentang konflik di wilayah Donbass Ukraina, termasuk laporan kuburan massal dan tuduhan produksi senjata kimia, untuk membenarkan invasi ke bekas republik Soviet.

Baca Juga: Wajah Baru Pantai Sayang Heulang Garut Habiskan Anggaran Rp14 Miliar

Ditanya apakah keputusan itu membuatnya lebih khawatir tentang invasi, Blinken mengiyakan.

"Semua ini bersama dengan operasi bendera palsu yang kami lihat terungkap selama akhir pekan memberi tahu kami bahwa pedoman yang kami susun sedang bergerak maju," katanya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga memperingatkan tentang korban yang akan sangat banyak jika Rusia mengerahkan tank, kendaraan lapis baja, artileri dan pasukan roket yang telah mereka kumpulkan di perbatasan Ukraina.

Baca Juga: Donald Trump Resmi Luncurkan Media Sosial Truth Social, Bisa Diunduh oleh Mereka yang Diundang

"Anda bisa melihat sejumlah besar kekuatan tempur bergerak sangat cepat sekarang untuk merebut Kiev," katanya.

"Jika dia menggunakan kekuatan tempur semacam itu, itu pasti akan menciptakan korban yang sangat banyak dalam populasi sipil," tandasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah