Barack Obama Sebut Penanganan Virus Corona oleh Donald Trump sebagai Bencana

- 10 Mei 2020, 11:00 WIB
BARACK Obama.*
BARACK Obama.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyebut penanganan Virus Corona oleh Presiden Donald Trump sebagai "bencana dengan kekacauan yang mutlak". Hal itu terjadi karena pola pikir picik di pemerintahan saat ini.

Dikutip dari ABC oleh Pikiranrakyat-depok.com, dalam bocoran panggilan internetnya dengan mantan anggota pemerintahannya, pada Jumat, 8 Mei 2020, Obama menilai pola pikir itu sudah menguasai pemerintahan Trump.

"Apa yang kita lawan dalam jangka panjang ini adalah sikap egois, kesukuan, terpecah belah, dan melihat orang lain sebagai musuh. Hal itu sudah menjadi dorongan yang lebih kuat dalam kehidupan Amerika," kata Obama.

Baca Juga: Astronom Temukan Lubang Hitam yang Sangat Dekat dengan Bumi

Obama mengatakan AS tahun ini bukan hanya bertarung melawan individu atau partai, namun bertarung melawan tren jangka panjang yang membuat negara ini semakin terpecah.

Obama juga menambahkan bahwa pandemi Virus Corona atau covid-19 saat dinilai sulit bagi pemerintahan manapun. Namun pemerintah yang ada dalam Gedung Putih tidak menyadari itu. Dia juga melihat Trump tidak peduli soal itu.

"Itu adalah bagian dari alasan mengapa respons terhadap krisis global ini (covid-19 red.) begitu lemah dan tidak teratur," tuturnya.

Baca Juga: Pemkot Depok Tambah Penerima Bansos, 100.000 KK Setiap KK Akan Terima Rp 250.000

"Itu akan menjadi buruk bahkan dengan pemerintahan yang terbaik sekalipun. Ini telah menjadi bencana yang sangat kacau ketika pola pikir itu, yakni 'apa untungnya bagi saya' dan 'apa peduli dengan orang lain', diterapkan oleh pemerintah kita," ujar Obama.

Dikutip dari AFP per Sabtu, 9 Mei 2020 Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kematian akibat Virus Corona terbanyak yakni 77.280 dan nyaris 1,3 juta kasus positif.

Ha Ini juga diikuti oleh Inggris dengan 31.241 kasus kematian, Italia 30.201 kematian, Spanyol 26.478 kasus, dan Prancis 26.230 kematian.

Baca Juga: Puncak Virus Corona Kota Depok Mundur Juni Imbas PSBB Tak Efektif, Swab Massal Segera Ekseskusi

Secara global, pandemi Virus Corona telah menewaskan 275.018 orang di seluruh dunia.

Sebanyak 154.313 kematian atau 85 persen di antaranya terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Eropa juga menjadi benua yang paling banyak kasus positif covid-19, yakni 1.699.566 kasus.

Sejumlah kalangan mengkritik Trump karena kebijakannya yang meragukan. Misalnya, menawarkan bantuan peralatan medis ke luar negeri saat di dalam negeri masih bergulat dengan kebutuhan peralatan itu.

Baca Juga: Imbas Lansia Positif Virus Corona Dipulangkan, Panti Jompo di Inggris Jadi Pusat Penyebaran Baru

Para pengkritik juga menyebut Trump meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh virus itu, dengan tidak menyiapkan alat uji dan dan peralatan medis lainnya sebelum kasus Virus Corona mewabah di AS.

Tak ketinggalan, Trump belakangan ingin segera membuka negaranya untuk kegiatan perekonomian di saat kasus Corona masih tinggi.

Selain itu, ia kerap menuding laboratorium di Wuhan, Tiongkok, sebagai sumber Virus Corona, dan menyebut virus itu sebagai "chinese virus".

Baca Juga: Dikabarkan Ikut Kapal Tiongkok, Dua TKI asal Ternate Hilang Kontak Sejak Desember 2019

AS sendiri seharusnya menggelar Pilpres pada 2020. Obama diketahui mendukung pencalonan Joe Biden dan mengatakan akan sangat terlibat dalam kampanyenya melawan Trump yang merupakan petahana.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x