Tragis, Pasien Sudan Ini Tewas di Balkon Rumah Sakit Gegara Terkena Peluru Nyasar

- 22 Februari 2022, 14:47 WIB
Tragis pasien Sudan ini tewas di balkon rumah sakit gegara terkena peluru yang menyasar, begini lengkapnya.
Tragis pasien Sudan ini tewas di balkon rumah sakit gegara terkena peluru yang menyasar, begini lengkapnya. /Pixabay/djejd/

PR DEPOK - Seorang pasien di salah satu rumah sakit Sudan mengalami kejadian tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia.

Faisal Abdul Rahman, pria asal Sudan yang berusia 51 tahun, tewas di balkon Rumah Sakit Pendidikan Bahri di Khartoum, Sudan gegara terkena tembakan peluru yang nyasar ke arahnya.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari The National News pada Selasa, 22 Februari 2022, pada saat itu dikatakan bahwa dirinya ingin mengirup udara segar di balkon rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Amerika Serikat Kecam Rusia hingga Siapkan Sanksi Terberat Soal Klaim Wilayah Ukraina

Ia baru saja menjalani operasi amputasi kaki, dan pada saat itu sedang dalam proses pemulihan.

Di saat yang bersamaan, di sekitar lokasi tersebut tengah terjadi kericuhan antara pasukan keamanan dengan dewan militer yang berkuasa di negara itu.

Komite Pusat Dokter mengatakan pria tersebut sempat mengalami sesak nafas akibat banyaknya gas air mata yang ditembakkan pada saat itu.

Baca Juga: Muncul Desakan Jokowi Pecat Mendag, Syahrial Nasution Sebut Lutfi Harus Tahu Diri: Jangan Jadi Beban Negara

Tak lama kemudian, dirinya tertembak peluru yang menyasar ke arahnya, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

“Ketika dia di sana, dia mengalami luka tembak yang membunuhnya,” tulis komite itu di halaman Facebook miliknya.

Sejak kudeta militer di Sudan 25 Oktober 2021 lalu, jumlah warga sipil yang tewas dikabarkan mencapai 82 jiwa.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Melahirkan Anak Pertama, Ibu Atta Halilintar Bocorkan Nama Baby A?

Pada Minggu kemarin, jumlah warga yang terluka berjumlah 92 orang. Penyebab utamanya ialah efek dari gas air mata yang terjadi di ibu kota Sudan, Khartum, serta beberapa kota lainnya, seperti Umdurman dan Bahri.

Beberapa negara telah mengutuk penggunaan senjata yang berbahaya oleh pasukan keamanan Sudan.

Pasalnya, hal tersebut sudah jelas akan menimbulkan bahaya bagi para warganya.

Pada Desember 2021 kemarin, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengaku sangat terganggu dengan kebijakan Sudan yang menggunakan peluru tajam, gas air mata, dan granat kejut untuk membubarkan kerumunan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The National News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah