Hong Kong Lakukan Isolasi terhadap Semua Pasien Covid-19 Termasuk yang Bergejala Ringan

- 23 Februari 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Hong Kong
Ilustrasi Covid-19 di Hong Kong /Dado Ruvic/Pikiran Rakyat Depok.com/Reuters

PR DEPOK - Pemerintah Hong Kong melakukan isolasi terhadap semua pasien Covid-19, termasuk mereka yang terpapar tanpa gejala.

Isolasi akan dipusatkan di fasilitas sementara yang tengah dibangun pemerintah Hong Kong dengan bantuan otoritas China.

"Kami tegaskan kembali bahwa isolasi masih menjadi tujuan kebijakan kami," kata Kepala Eksekutif Cina Carrie Lam sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia pada Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Memanas, Joe Biden Ancam Vladimir Putin dari Pemutusan Teknologi Dunia

Sebelumnya, China berhasil menahanlaju penyebaran Covid-19 dan sebagian besar virus melalui kebijakan nol Covid selama dua tahun terakhir.

Selama menjalankan kebijakan tersebut, China mengorbankan Kota China secara internasional

Namun, ketika varian Omicron ditemukan pertama kali di Afrika, dan memiliki tingkat penyebaran yang cepat, kasus Covid-19 kembali meningkat.

Pemerintah China mengakui kalau mereka tidak melakukan persiapan yang matang, diikuti kurangnya vaksinasi bagi penduduknya.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Memanas, Joe Biden Ancam Vladimir Putin dari Pemutusan Teknologi Dunia

Bangsal rumah sakit kewalahan, batas kapasitas pengujian dengan cepat tercapai dan telah terjadi kekurangan besar dalam unit isolasi.

Ketika beberapa kota di China kembali dibuka, banyak pakar kesehatan masyarakat dan pemimpin bisnis berpendapat bahwa Hong Kong harus beralih ke strategi mitigasi yang direncanakan untuk hidup dengan virus corona.

Tetapi China, satu-satunya ekonomi utama yang masih bertahan dengan nol-Covid.

Lam pun menyebut, bantuan daerah daratan diharapkan bisa meningkatkan kapasitas pengujian Covid-19 di Hong Kong, menjadi satu juta per hari.

Baca Juga: Raffi Ahmad Kecewa dengan Sambutan Nagita Slavina dan Rafathar Usai Isoman: kok Kayak Nggak Ada yang Kangen

Sebelum gelombang saat ini melanda pada akhir Desember, Hong Kong hanya mencatat 12.000 infeksi dan sekitar 200 kematian.

Dalam wabah saat ini telah terlihat 54.000 kasus dan 145 kematian.

Sebuah model baru dari Universitas Hong Kong memperkirakan bahwa wabah saat ini akan mencapai puncaknya pada bulan Maret dengan sekitar 180.000 infeksi setiap hari dan hampir 100 kematian per hari.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah