PR DEPOK - Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dikabarkan telah menyebabkan harga minyak dunia menembus $100 atau sekitar Rp1,4 juta per barrelnya.
Lonjakan harga minyak dunia tersebut pertama kalinya sejak 2014 dan memicu kekhawatiran bahwa perang di Eropa dapat mempengaruhi pasokan energi global.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al-Arabiya, minyak mentah Brent mencapai level tertingginya pada Kamis dini hari tadi, yakni $101,34 per barrel atau meningkat sebanyak 4,5 persen dari semula $101,20 per barrel. Angka tersebut tertinggi sejak September 2014.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan sebesar 4,6 persen dari $96,32 per barrel menjadi $96,51 per barrel.
Kepala penelitian komoditas ING, Warren Patterson mengatakan bahwa pasar minyak kini tengah gelisah menunggu tindakan lebih lanjut yang diambil negara-negara Barat terhadap Rusia.
Pasalnya, Rusia adalah produsen minyak terbesar kedua di dunia, yang sebagian besar minyak mentahnya dijual ke kilang-kilang Eropa, dan juga Rusia merupakan pemasok gas alam terbesar ke Eropa.
Menyikapi kenaikan harga minyak dunia, Jepang dan Australia pada Kamis mengatakan bahwa mereka akan menggunakan cadangan minyak mereka bersama dengan negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) lainnya.
Baca Juga: Akan Diumumkan Lusa, Ternyata Ini Alasan Atta Halilintar Masih Rahasiakan Wajah dan Nama Baby A
Sebelumnya, militer Rusia telah melancarkan serangan ke Ukraina pada Kamis yang ditandai dengan ledakan keras sebelum fajar di ibu kota Kyiv dan kota-kota lain.