Hasil Penelitian Terbaru: Senyawa dalam Ekstrak Akar Manis Berpotensi Dijadikan Antivirus Corona

- 18 Mei 2020, 18:00 WIB
Tanaman Akar Manis
Tanaman Akar Manis /South China Morning Post

PIKIRAN RAKYAT - Senyawa dalam ekstrak akar manis atau licorice yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional di Tiongkok disebut memiliki potensi sebagai antivirus untuk mengobati pasien Virus Corona atau COVID-19. Hal itu diungkapkan oleh para peneliti di Beijing lewat sebuah studi.

Para peneliti dari Peking University dan Academy Military Science mengatakan bahwa tanaman akar manis, tanaman berbunga yang berasal dari Asia ini memiliki senyawa yang disebut liquiritin.

Senyawa tersebut menurut para dokter ditermukan untuk mencegah mencegah replikasi strain virus dengan cepat di dalam sel monyet.

Baca Juga: Kasus Positif Melonjak Drastis, Rusia Tetap Izinkan Atlet Asing Masuk Kembali

"Kami merekomendasikan liquiritin ini sebagai kandidat kompetitif untuk perawatan pasien COVID-19," kata para peneliti medis yang dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari South China Morning Post.

Menurut peneliti, liquiritin ini berfungsi sebagai antioksidan dan juga memiliki efek antidepresan, neuroprotektif, anti-inflamasi, dan terpeutik untuk pasien dengan penyakit jantung.

Selain itu, ekstrak dari licorice ini juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan dan pernapasan, serta banyak digunakan juga untuk pemanis.

Baca Juga: 40 Persen Siswa Kembali Bersekolah, Tiongkok Hampir Kembali ke Kehidupan Normal

Tim peneliti menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk memprediksi kemanjuran dari liquiritin ini, hasilnya ditemukan bahwa senyawa ini bisa menghambat replikasi strain virus baru, SARS-CoV-2, dalam sel Vero, garis sel yang dikembangkan dari monyet.

Mereka juga menguji senyawa tersebut pada tikus selama tujuh hari, dan mereka menemukan bahwa luquiritin tidak menunjukkan adanya toksisitas atau efek samping.

"Singkatnya, kami menyarankan bahwa liquiritin harus diuji coba dulu pada manusia yang menderita COVID-19 untuk mengetahuinya," kata para peneliti.

Baca Juga: Viral Pelaku Perundungan Bocah di Sulsel Berseragam PLN, PLN: Dia Bukan Pegawai Kami

Selain itu mereka juga menyarankan bahwa senyawa tersebut berpotensi memiliki fungsi antivirus hepatitis B dan HIV.

Di daratan Tiongkok, obat yang termasuk tradisional ini telah diberikan pada 90 persen pasien Virus Corona atau COVID-19, namun belum terlihat bukti kemanjurannya.

Saat ini para ilmuwan di seluruh dunia tengah berlomba untuk mengembangkan perawatan dan vaksin untuk penyakit yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, Tiongkok akhir tahun lalu.

Baca Juga: Terlalu Santai di Rumah, Pengusaha Brasil Asyik Mandi Saat Ikut Telekonferensi Bersama Presiden

COVID-19 masih menyebar ke seluruh dunia, dan telah menginfeksi lebih dari 3,6 juta orang dan membunuh lebih dari 253.000 orang.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x