Sementara itu, Grup Wagner sendiri diketahui telah melakukan operasi rahasia di Afrika dan Timur Tengah, termasuk di Suriah.
Baca Juga: Terjebak Kemacetan di Puncak Bogor, Anggota DPR RI Usulkan Ini ke Kementerian PUPR
Hingga baru-baru ini, grup tentara bayaran itu sudah tiba di Ukraina untuk memandu tank Rusia menuju Ibu Kota Ukraina, yakni Kyiv.
"Mereka (Grup Wagner) sangat efektif karena sulit untuk dijabarkan," ujar mantan Komandan Komando Pasukan Gabungan, Jenderal Sir Richard Barrons.
Menurut Barrons, pasukan tentara bayaran ini dapat melakukan hal yang sangat kejam lalu dengan cepat mereka menghilang sehingga tak ada yang tahu pasti siapa yang menugaskan mereka.
Baca Juga: Pabrik Bir di Ukraina Beralih Menjadi Pembuat 'Bom Molotov' di Tengah Invasi Rusia
"Mereka dapat muncul dari bayang-bayang, melakukan hal yang sangat kejam dan kemudian menghilang lagi, tanpa jelas siapa yang bertanggung jawab. Mereka tidak secara langsung terkait dengan Pemerintah Rusia, dan oleh karena itu mereka bisa dengan mudah menyangkal tanpa dicurigai," katanya menerangkan.
Untuk diketahui, invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlanjut hingga saat ini.
Invasi dilakukan sejak 24 Februari 2022 ketika pasukan Rusia mulai melakukan serangan ke Ukraina.***