China akan Tetap Jalin Kerja Sama Dagang Meski Rusia Dikeluarkan dari SWIFT

- 28 Februari 2022, 21:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, China.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, China. /Aleksey Druzhinin/Reuters

PR DEPOK - Setelah Rusia menginvasi Ukraina, China melalui duta besarnya untuk PBB meminta semua pihak bersikap tenang dan menanggapi insiden tersebut dengan kepala dingin.

China yakin solusi damai bagi Rusia dan Ukraina masih ada.

Untuk itu China meminta agar semua pihak berpikir rasional dan tidak melakukan tindakan yang bisa memperparah ketegangan.

Baca Juga: Arti Failed pada Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 23

Sebagai negara sahabat, China menyatakan akan tetap menjalin kerja sama dagang meski Rusia dikeluarkan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) oleh Amerika Serikat dan beberapa negara sekutu terkait krisis di Ukraina.

"China dan Rusia akan tetap melanjutkan kerja sama dagang dengan saling menghormati dan menguntungkan seperti biasanya," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Sebelumnya Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara Eropa memutuskan untuk menghapus Rusia dari SWIFT pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Baca Juga: Cek Riwayat Gelombang Kartu Prakerja Gelombang 23 untuk Ketahui Hasil Seleksi

Dengan begitu akses bank-bank Rusia ke sistem pembayaran internasional diblokir sebagai hukuman melancarkan operasi militer di Ukraina.

Dilansir dari Reuters, aksi pemblokiran itu meliputi pembatasan cadangan internasional bank sentral Rusia yang akan menjadi pukulan berat bagi perdagangan nasional sekaligus mempersulit perusahaan-perusahaan Rusia untuk melakukan bisnis.

Mendengar kabar tersebut, China menganggap sanksi yang diberikan kepada Rusia itu sebagai tindakan ilegal yang tidak sesuai hukum internasional sehingga layak ditentang.

Baca Juga: Putin Siapkan Penangkal Nuklir, Inggris Sebut Pengalihan Isu Atas Invasi terhadap Ukraina

Sanksi tersebut dianggap tidak akan menyelesaikan masalah, melainkan menciptakan masalah baru dan memperparah ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia.

China juga mengingatkan agar Amerika Serikat tidak merusak kepentingan China dan pihak lain dalam mengatasi krisis yang terjadi di Ukraina yang berkaitan dengan Rusia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah