Di Tengah Panasnya Invasi Rusia ke Ukraina, Pasukan Israel Dilaporkan Membunuh Pria Bersenjata Palestina

- 1 Maret 2022, 11:00 WIB
Pasukan Israel dilaporkan membunuh seorang pejuang Palestina.
Pasukan Israel dilaporkan membunuh seorang pejuang Palestina. /Pixabay

PR DEPOK - Invasi Rusia ke Ukraina semakin memanas ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina beberapa waktu lalu.

Tak hanya konflik Rusia-Ukraina yang memanas, beberapa negara yang biasa berkonflik pun ikut memanas seiring invasi yang dilakukan Moskow tersebut.

Salah satunya, adalah Israel yang kembali melancarkan serangan kepada Palestina pada Selasa, 28 Februari 2022.

Baca Juga: Soroti Perang Rusia-Ukraina, Juergen Klopp Kutuk Perbuatan Putin: Mantan Pemain Saya Mungkin Sedang Berperang

Pasukan Israel dilaporkan telah membunuh seorang pria bersenjata Palestina pada Selasa.

Serangan tersebut terjadi di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, kata kementerian kesehatan Palestina.

Jihad Islam mengklaim bahwa pria bersenjata itu merupakan anggotanya.

Baca Juga: Tepis Kabar Miring Terkait Dirinya, Mawar AFI: Saya Tidak Pernah Sekali pun Keluar Rumah Tanpa Izin Suami

Menurut saksi mata, pasukan Israel yang menyamar terlibat baku tembak dengan pejuang Palestina setelah mereka terungkap selama serangan dini hari di kamp tersebut.

Sementara itu, tentara Israel hingga saat ini belum menanggapi permintaan untuk mengomentari insiden yang terjadi semalam tersebut.

Dua pria lainnya terluka parah dalam serangan itu, salah satunya ditembak di kepala, kata kementerian kesehatan Palestina.

Baca Juga: Persija Jakarta Siap Menangkan Laga El Clasico Lawan Persib Bandung, Sudirman: Faktor Mental jadi Penentu

Namun, hingga saat ini belum jelas apakah orang-orang yang terluka tersebut terlibat dalam pertempuran yang menewaskan pejuang Palestina.

Untuk diketahui, Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur, wilayah di mana orang Palestina mencari kenegaraan dalam perang Timur Tengah 1967.

Kritik internasional terhadap perlakuannya terhadap Palestina telah berkembang sejak runtuhnya putaran terakhir negosiasi pada tahun 2014.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah