"Klaim yang disebutkan dalam laporan yang relevan adalah spekulasi tanpa dasar, dan dimaksudkan untuk mengalihkan kesalahan dan menodai China," kata Liu Pengyu dikutip PR Depok dari CNA.
Begitupun dengan Departemen Luar Negeri AS, CIA dan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Setelah berminggu-minggu peringatan dari para pemimpin Barat, Rusia melancarkan invasi tiga cabang ke Ukraina dari utara, timur dan selatan.
Baca Juga: Indra Kenz Terancam Dimiskinkan hingga Dihukum 20 Tahun Penjara, Begini Tanggapan Pihak Korban
Penyerangan itu terjadi pada 24 Februari, hanya beberapa hari setelah Olimpiade berakhir.
Putin dan pemimpin China Xi Jinping bertemu di awal Olimpiade pada 4 Februari.
Mereka mendeklarasikan peningkatan kemitraan "tanpa batas" di mana mereka berjanji untuk berkolaborasi lebih banyak melawan Barat.
Hal itu pun semakin dicurigai Barat dengan keterlibatan China dalam Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.***