AS Sebut Rusia akan Rekrut Warga Suriah untuk Ikut Berperang dengan Ukraina: Bergantung pada Pejuang Asing

- 8 Maret 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi - Pihak AS mengatakan laporan mereka menyebut bahwa Rusia akan merekrut warga Suriah untuk berperang melawan Ukraina.
Ilustrasi - Pihak AS mengatakan laporan mereka menyebut bahwa Rusia akan merekrut warga Suriah untuk berperang melawan Ukraina. /Pixabay/Wikilmages./

PR DEPOK - Rusia berencana merekrut warga Suriah dan pejuang asing lainnya untuk berperang di Ukraina, kata Pentagon pada Senin 7 Maret.

Moskow sendiri pernah ikut serta pada perang saudara di Suriah pada tahun 2015 di pihak Presiden Bashar Al-Assad. Peperangan itu berlangsung selama lebih dari satu dekade.

Melansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia, menurut keterangan pejabat Departemen Pertahanan AS, Presiden Vladimir Putin sedang dalam misi perekrutan.

Perekrutan yang disebut akan membawa beberapa pejuang Suriah untuk bertempur di medan perang saat melawan Ukraina dengan harapan dapat merebut Kyiv.

Baca Juga: Jihyo TWICE Puncaki Tangga Lagu iTunes Seluruh Dunia dengan Lagu OST 'Stardust Love Song'

Menurut para pejabat AS yang dijelaskan oleh Wall Street Journal, mengatakan beberapa pejuang Suriah yang telah terpilih sudah berada di Rusia dan tengah bersiap untuk bergabung dalam pertempuran dengan Ukraina.

Meskipun detail jumlah orang yang direkrut masih belum jelas berapa banyaknya. Mereka (Para pejabat AS) sendiri tidak akan berspekulasi tentang jumlah tentara bayaran yang bergabung dengan Rusia.

Namun Pentagon merasa tidak ada alasan untuk meragukan keakuratan dari laporan tersebut.

Baca Juga: Bangga! Dua Brand Indonesia Ini Terpilih untuk Tampil dan Menjual Koleksinya di Showroom Paris Fashion Week

"Kami percaya bahwa laporan mereka (Rusia) mencari pejuang Suriah untuk menambah pasukan mereka di Ukraina, kami percaya itu benar," ujar juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan ketika ditanya tentang laporan tersebut.

Penjelasan yang Kirby ungkapan didasari oleh pengetahuannya saat penyerangan yang Rusia lakukan menarik daya tembakan yang sangat besar, sekiranya membutuhkan lebih dari 150.000 tentara.

Saat itulah pihak Pentagon merasa, Putin memang memerlukan perekrutan pejuang asing walaupun mereka mengakui tidak memiliki visibilitas yang sempurna tentang siapa yang bergabung.

Baca Juga: Cairkan Bansos BPNT Kartu Sembako Rp600 Ribu di Kantor Pos Tanpa Syarat KKS, Ini Alurnya

"Menarik bahwa Tuan Putin harus menemukan dirinya bergantung pada pejuang asing di sini," jelas Kirby.

Keyakinan adanya pejuang Suriah yang ikut serta berawal dari tentara Chechnya turun bergabung dalam serangan di Ukraina dan mengatakan beberapa telah tewas dalam pertempuran itu.

Sementara, serangan Rusia telah berlangsung hampir dua minggu dan lebih dari 1,5 juta orang melarikan diri dari negara tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah