PR DEPOK - Rusia yang mengklaim tak ada kejahatan perang dalam invasi ke Ukraina, kini terbantahkan dengan bukti kisah seorang bocah 7 tahun yang terbunuh di sekolah usai dihantam bom cluster di Okhtyka.
Kisah pilu dari bocah 7 tahun yang terbunuh itu muncul di hari ke-12 dari perang Ukraina-Rusia, ketika sang bocah bernama Alisa yang sedang sekolah dihantam bom cluster di Okhtyka.
Kejadian lebih ironis terjadi di tengah perang Rusia-Ukraina, ketika Alisa terkena serangan bom cluster di sekolah, rupanya sang kakek berusaha menyelamatkan hingga meninggal di depan cucunya, tetapi bocah 7 tahun yang dilarikan ke rumah sakit itu justru meninggal pada hari berikutnya.
Baca Juga: Kemendag Curigai Warga Menimbun Minyak Goreng, Feni Rose Ikut Nimbrung: Nggak Bisa Bedain...
Bahkan, Alisa, bocah 7 tahun yang terbunuh sia-sia itu dikonfirmasi hanya berjarak tiga bulan menuju ulang tahun yang ke-8, demikian pengumuman Jaksa Agung Irina Venedkitova yang bertugas di Okhtyka.
Digambarkan secara dramatis oleh istri Presiden Zelenskyy, Olena Zelenska dalam unggahan Instagram milinya, menyebut perang Rusia-Ukraina ini telah membuat sekolah TK diserang brutal hingga ini bukti militer Vladimir Putin telah membunuh anak-anak dan warga sipil lainnya.
"Katakan kebenaran yang mengerikan ini: penjajah Rusia membunuh anak-anak Ukraina," tulis Olena Zelenska dalam akun Instagram-nya, @olenazelenska_official, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Express.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Masih Terjebak di Sumy Ukraina, Duta Besar PBB India: Kami Sangat Prihatin
Lebih lanjut diklaim sejumlah gambar yang memperlihatkan tempat kejadian penuh dengan mayat-mayat yang dilemparkan setelah staf sekolah melarikan diri dengan anak-anak.
Sedangkan saat ini, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah meluncurkan penyelidikan atas potensi kejahatan perang usai Kremlin membantah militer Rusia menargetkan warga sipil dan penggunaan bom cluster.