Rusia Klaim Telah Menyudutkan Pasukan Ukraina dengan Hancurkan Nyaris 2.600 Fasilitas Militer

- 9 Maret 2022, 19:55 WIB
Rusia mengeklaim berhasil menyudutkan pasukan Ukraina setelah berhasil menghancurkan nyaris 2.600 fasilitas militer Kiev.
Rusia mengeklaim berhasil menyudutkan pasukan Ukraina setelah berhasil menghancurkan nyaris 2.600 fasilitas militer Kiev. /REUTERS/Maksim Levin./

PR DEPOK - Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim milisi mereka telah berhasil menyudutkan pasukan Ukraina.

Kremlin menyebut pihaknya telah menargetkan fasilitas-fasilitas militer Ukraina dan berhasil menghancurkan sekitar 2.600 sistem pertahanan yang dimiliki Kiev.

Target yang dihancurkan termasuk elemen infrastruktur militer Ukraina, seperti fasilitas komando dan stasiun radar, dan berbagai macam perangkat keras militer.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik News, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, mengeklaim para milisi kremlin nyaris menghancurkan 2.600 fasilitas militer Ukraina.

Baca Juga: Puput Dikabarkan Minta Pisah, Ini Respons Doddy Sudrajat soal Isu Keretakan Rumah Tangga

Angkatan bersenjata Rusia telah menghancurkan tepatnya 2.581 sasaran militer di Ukraina sejak peluncuran operasi militer pada 24 Februari silam.

Target tersebut termasuk 90 fasilitas komando dan kontrol dan pusat komunikasi militer, 123 sistem pertahanan udara (rudal jenis S-300, Buk M-1 dan Osa) dan 81 stasiun radar, kata Konashenkov.

Dia juga menyatakan bahwa 897 tank Ukraina dan kendaraan lapis baja lainnya, 95 sistem peluncuran roket ganda, 336 sistem artileri lapangan dan mortir, serta 662 kendaraan militer khusus dan 84 UAV telah dihancurkan oleh pasukan Rusia.

Baca Juga: Britania Raya Sanksi Tegas Rusia, Semua Maskapai dan Jasa Penerbangan Berkaitan Moskow Dilarang Terbang

Pada hari Selasa, pesawat tempur Rusia telah menghancurkan 32 sasaran militer di Ukraina yakni empat fasilitas kontrol, tiga stasiun radar, dua tempat pembuangan bahan bakar, dan 23 "daerah konsentrasi persenjataan dan perangkat keras militer".

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x