Network
PR DEPOK - Kremlin pada Jumat kemarin mengatakan bahwa Rusia telah menyambut serta mengizinkan pasukan Suriah dan Timur Tengah untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Kabar ini disampaikan setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mendukung penuh rencana untuk mengirim relawan untuk berperang di Ukraina.
Juru bicara (jubir) Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Rusia menyebut sebagian besar dari relawan yang ingin ikut berperang ialah warga-warga Timur Tengah dan Rusia.
Baca Juga: Cara Mendapatkan STB TV Digital Gratis dari Pemerintah, Salah Satunya Terdaftar di DTKS Kemensos
Sebagai informasi, Rusia adalah mitra kunci bagi Presiden Suriah, Bashar al-Assad ketika perang pecah, bersatu di pihaknya daam konflik 2015 dan mengubah gelombang perang untuk mendukung rezim.
Selain itu, Peskov menuturkan bahwa keputusan mengirim pasukan relawan ke Ukraina untuk membantu Rusia dapat diterima, dan juga sebagai bentuk pembalasan dari sikap Amerika Serikat (AS) yang mengirin tentara bayaran untuk membela Kyiv di Ukraina.
"Jika Barat sangat antusias dengan membantu mendatangkan tentara bayaran (untuk Ukraina), maka kami juga memiliki sukarelawan yang ingin berpartisipasi (dalam perang)," kata Peskov dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al-Arabiya pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Baca Juga: Ukraina Ungkap Alasan Israel Takut kepada Rusia
Vladimir Putin telah mendukung rencana untuk mengizinkan relawan, termasuk dari luar negeri untuk berperang di Ukraina pada Jumat pagi.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan bahwa lebih dari 16.000 pasukan sebagian besar merupakan relawan asal Timur Tengah yang telah mengajukan banding untuk bergabung dalam aksi militer.
