3.000 Pasukan AS Siaga Usai China Niat Bantu Invasi Rusia ke Ukraina

- 17 Maret 2022, 06:30 WIB
Bendera China dan Amerika Serikat (AS). Kedua negara mulai memanas selama invasi Rusia ke Ukraina.
Bendera China dan Amerika Serikat (AS). Kedua negara mulai memanas selama invasi Rusia ke Ukraina. /Tingshu Wang/Reuters

PR DEPOK – Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan China untuk tidak terlbat dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim sanksi AS terhadap Rusia hanya akan dibatalkan ketika Vladimir Putin benar-benar menarik diri dari Ukraina dan bersumpah untuk tidak pernah lagi melakukan invasi seperti itu.

Sementara itu, sekretaris Departemen Luar Negeri  AS berpendapat China telah salah melangkah jika membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Baca Juga: Jepang Telah Cabut Peringatan Tsunami di Miyagi dan Fukushima Akibat Gempa 7,4 SR

"China sudah berada di sisi sejarah yang salah ketika datang ke Ukraina," katanya dalam sebuah wawancara pada Rabu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Tidak hanya itu, ia mengingatkan bahwa China telah memulai hal yang lebih buruk jika sungguh-sungguh membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.

“Jika China benar-benar memberikan dukungan material dalam satu atau lain cara ke Rusia dalam upaya ini, itu akan menjadi lebih buruk dan itu adalah sesuatu yang kami perhatikan dengan sangat hati-hati,” katanya.

Baca Juga: Muncul Notifikasi Insentif Kartu Prakerja Gelombang 23 Gagal Dicairkan? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Peringatan itu muncul setelah Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden Jake Sullivan bertemu dengan mitranya dari China di Roma pada hari Senin guna  membahas permintaan Rusia ke China untuk peralatan dan bantuan ekonomi.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah