Perang Hari ke-23 Rusia-Ukraina: 80 Persen Perumahan Mariupol Hancur, China Kritik NATO

- 18 Maret 2022, 08:54 WIB
Berikut ini dipaparkan situasi perang hari ke-23 antara Rusia dan Ukraina, 80 persen perumahan Mariupol hancur hingga China kritik NATO.
Berikut ini dipaparkan situasi perang hari ke-23 antara Rusia dan Ukraina, 80 persen perumahan Mariupol hancur hingga China kritik NATO. /Reuters/Maxar Technology.

PR DEPOK – Rusia dan Ukraina sudah memasuki perang hari ke-23 sejak Vladimir Putin mengumumkan operasi khusus Moskow.

Intelijen Inggris menilai, Rusia terpaksa mengalihkan sejumlah besar pasukan untuk mempertahankan jalur pasokannya, daripada melanjutkan serangannya di Ukraina.

Pasalnya, analis intelijen pertahanan Inggris percaya masalah logistik terus melanda pasukan Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Jumat, 18 Maret 2022: Aquarius, Ini Hari Keberuntungan Anda

Sementara itu, kota Mariupol masih menjadi sorotan utama karena menjadi salah satu kota yang mendapat serangan paling masif dari Rusia.

Pejabat setempat mengatakan, sekitar 130 orang telah diselamatkan sejauh ini dari ruang bawah tanah sebuah teater yang terkena serangan udara Rusia di kota Mariupol, Ukraina selatan.

Sebelumnya, ratusan orang bersembunyi di bawah teater, yang ditetapkan sebagai tempat perlindungan bagi warga sipil yang terlantar, ketika diserang pada hari Rabu.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Cara Daftar BLT Anak Sekolah Online Pakai HP hingga Link Cek Bansos BPNT 2022

Serhiy Taruta, mantan gubernur wilayah Donetsk, mengatakan upaya penyelamatan telah terhambat oleh gangguan total layanan sosial dan ketakutan akan serangan Rusia susulan di kota itu.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian, sekitar 30.000 warga sipil telah meninggalkan kota Mariupol sejauh ini.

Sedangkan, 80 persen perumahan di Mariupol hancur dan sekitar 350.000 penduduk bersembunyi di tempat penampungan dan ruang bawah tanah di Mariupol.

Baca Juga: Kesepakatan Damai Rusia-Ukraina Masih Dibicarakan, Inggris Bertekad Jadi Pihak Penjamin Keamanan

Selain pemboman teaternya, Rusia juga telah menyerang wanita, anak-anak, dan orang tua di kolam renang yang melindungi warga sipil.

Lalu, lebih dari 20 orang tewas dan 25 terluka ketika serangan udara Rusia menghancurkan sebuah sekolah dan pusat komunitas di Merefa, dekat kota Kharkiv di timur laut Ukraina, dalam serangan yang terjadi pada pukul 03:30 waktu setempat (1:30 GMT).

Walikota kota Melitopol di Ukraina yang diduga diculik oleh pasukan Rusia, dibebaskan dengan imbalan sembilan wajib militer Rusia yang ditangkap.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Tak Bisa Buktikan Vanessa Angel Hamil di Luar Nikah, Haji Faisal: Itu Bisa Dituntut Balik

Sejauh ini, pengacara sedang menyusun kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia, namun terobosan tergantung pada Kremlin yang menerima gencatan senjata.

Oleksii Reznikov, yang telah memimpin delegasi Ukraina dalam negosiasi, mengatakan pekerjaan teknis sedang berlangsung, tetapi Rusia harus menghentikan serangannya agar kompromi dapat dilakukan.

Di sisi lain, para pejabat barat telah memperingatkan bahwa masih ada “kesenjangan yang sangat besar” antara Ukraina dan Rusia dalam pembicaraan damai antara kedua negara.

Baca Juga: Kenapa Saat Malam Nisfu Syaban Disarankan Membaca Surat Yasin 3 Kali? Simak Penjelasan Maknanya

Seorang pejabat yang tidak ingin namanya disebut menjelaskan, kedua belah pihak sedang melakukan pembicaraan damai dengan serius, tetapi hanya ada sedikit tanda terobosan dalam waktu dekat.

Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden, akan berbicara dengan presiden China, Xi Jinping, pada hari Jumat untuk membahas perang Rusia melawan Ukraina dan masalah lain yang menjadi perhatian bersama.

Sebelumnya, seorang pejabat China mengkritik Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, atas komentarnya bahwa China memiliki kewajiban sebagai anggota dewan keamanan PBB untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah