Dalam penelitian ini, tim melihat data dari 180.215 wanita, dan 228.951 wanita bagian dari studi asosiasi genom kanker payudara.
Dalam studi baru ini, para peneliti menggunakan varian genetik yang terkait dengan preferensi orang untuk pagi atau sore hari, durasi tidur dan insomnia.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Bunga dan Ketahui Kepribadian Serta Tantangan Anda dalam Hidup
Selain itu, para peneliti juga menyelidiki apakah ciri-ciri tidur ini memiliki kontribusi kausal terhadap risiko pengembangan kanker payudara.
Mereka juga menemukan beberapa bukti untuk efek kausal dari peningkatan durasi tidur dan fragmentasi tidur pada kanker payudara.
Para peneliti percaya temuan mereka memiliki implikasi bagi pembuat kebijakan dan pengusaha.
"Temuan ini memiliki implikasi kebijakan potensial untuk mempengaruhi kebiasaan tidur masyarakat umum untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko kanker payudara di kalangan wanita," kata Richmond.
Baca Juga: Update Harga Minyak Goreng Hari Ini: Sania, Sunco hingga Bimoli di Alfamart dan Indomaret
Richmond mengatakan bahwa mereka akan terus untuk menyelidiki mekanisme yang mendasari hasil studi baru ini.
Hal tersebut karena perkiraan yang diperoleh didasarkan pada pertanyaan yang berkaitan dengan preferensi pagi atau sore hari daripada benar-benar apakah orang bangun lebih awal atau lebih lambat di hari itu.