PR DEPOK - Sejak insiden kecelakaan China Eastern Airline pada Senin 21 Maret kemarin, maskapai yang menggunakan pesawat Boeing 737 itu kini telah menggandakan armadanya.
Menanggapi kecelakaan penerbangan tersebut, China telah meluncurkan inspeksi di seluruh sektor untuk membantu pihak berwenang mencari korban dan kotak hitam yang jatuh di pegunungan China selatan itu.
Penyebab jatuhnya pesawat China Eastern Airline di wilayah Guangxi hingga saat ini masih belum ditentukan secara pasti.
Baca Juga: Menkominfo Serukan Digitalisasi Pemilu 2024 dengan Sistem E-Voting
Otoritas penerbangan China mengklaim bahwa, penyelidikan mereka akan sangat sulit, karena kerusakan yang sangat parah pada semua bagian pesawat.
Inspeksi yang dilakukan baru-baru ini, akan melibatkan pemeriksaan di semua biro kontrol lalu lintas udara regional, perusahaan penerbangan, dan lembaga pelatihan penerbangan.
Menyoroti kejadian yang tidak diinginkan itu, Wakil Perdana Menteri, Liu He telah mengawasi operasi pencarian dan penyelamatan, pada Senin malam di Guangxi.
Setelah mengadakan rapat dan pertemuan khusus yang dipimpin Liu He, para pejabat setempat akan bertanggung jawab atas pencarian dan penyelamatan para korban
kecelakaan tersebut, demi membantu pihak yang berwenang.