Terungkap Alasan Utama Indonesia Tetap Undang Rusia di KTT G20

- 25 Maret 2022, 15:47 WIB
Pemerintah Indonesia mengungkapkan alasan terkait tetap mengundang Rusia di KTT G20, meski masih menginvasi Ukraina.
Pemerintah Indonesia mengungkapkan alasan terkait tetap mengundang Rusia di KTT G20, meski masih menginvasi Ukraina. /Kolase REUTERS.

PR DEPOK – Indonesia selaku tuan rumah KTT G20 tetap akan mengundang Rusia meski sejumlah negara tidak menyetujui kehadiran Moskow.

Pemerintah Indonesia pun baru-baru ini mengungkapkan terkait sikap ke Rusia dalam KTT G20.

Indonesia menyatakan tidak akan menutup pengelompokan tersebut ke Rusia, di tengah tekanan dari beberapa negara anggota untuk mengecualikan Moskow karena perang di Ukraina.

Baca Juga: Waspada, Jasa Hapus Akun Media Sosial Bisa Berbahaya! Simak Dampaknya

Menurut co-sherpa G-20 Indonesia Dian Triansyah Djani, hal ini sejalan dengan kepresidenan sebelumnya.

"Setiap organisasi memiliki aturan prosedur, preseden, dan tata kramanya sendiri untuk membahas masalah," katanya dalam konferensi pers virtual pada Kamis 24 Maret 2022 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Straits Times.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa diplomasi Indonesia akan tetap sejalan dengan prinsip yang ada.

Baca Juga: Taliban Tutup Kembali Sekolah bagi Perempuan, Negara Barat Geram: Bertentangan dengan Jaminan Publiknya

"Posisi kami cukup jelas, kami akan menjalankan kepresidenan kami berdasarkan apa yang telah dilakukan di kepresidenan sebelumnya. Dan, tentu saja, sekali lagi, kami selalu mendasarkan diplomasi kami pada prinsip," ujarnya

Tentang alasan Indonesia mengundang Rusia ke KTT G20 pada bulan November juga diungkapkan Dian.

Ia berpendapat bahwa Indonesia mengundang Rusia dalam KTT G20 karena merupakan tugas semua presiden G-20.

Baca Juga: Link Streaming Swiss Open 2022 Babak Perempat Final: Jonatan Christie vs Junior Popov

"Ini adalah tugas semua presiden G-20 untuk mengundang semua anggotanya. Kami akan terus menjalankan tugas kami seperti mantan presiden," katanya.

Menurutnya, Indonesia tidak memihak, namun tetap mengupayakan solusi.

"Saya tidak akan memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa kami akan tetap sebagai presiden (G-20) yang tidak memihak dan kami akan mencoba mencari solusi untuk setiap masalah yang mungkin terjadi," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Laga Argentina Lawan Venezuela, Lionel Messi Kena Flu, Dimainkan Atau Tidak?

Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengungkapkan pada hari Rabu, niat Presiden Vladimir Putin untuk mengambil bagian dalam KTT G20 yang akan menjadi tuan rumah Indonesia

Ia menolak pembicaraan tentang Rusia yang dikecualikan karena perang di Ukraina.

Untuk diketahui, NATO yang dipimpin AS sangat menentang kehadiran Rusia dalam KTT G20 di Indonesia.

Baca Juga: Aksi Demo PA 212 di Jakarta, Kapolda Metro Jaya: Hadapi Saja, Itu Dinamika Kehidupan Ibu Kota

Jerman menyerukan diskusi tentang kemungkinan mengecualikan Rusia dari pengelompokan ekonomi utama dunia karena kekuatan Barat terus memberikan sanksi terhadap Moskow.

Sementara itu, China mengatakan pihaknya memandang Rusia sebagai anggota penting G20.

Dalam dukungannya kepada Moskow, Beijing mengatakan tidak ada anggota yang memiliki hak untuk mengusir anggota lain, setelah Amerika Serikat meningkatkan prospek untuk mengecualikan Moskow dari KTT.

Baca Juga: Crazy Rich Indra Kenz Meminta Maaf, Sebut Tak Pernah Ada Niatan untuk Menipu dan Merugikan Orang Lain

China menambahkan, pengelompokan itu harus berkolaborasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi agar pulih dari pandemi Covid-19.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah