Tiba di Tel Aviv, Menlu AS Ingin Normalkan Hubungan Israel dan Arab dalam Kesepakatan Abraham

- 29 Maret 2022, 14:03 WIB
Menlu AS, Anthony Blinken bakal berencana membicarakan Kesepakatan Abraham dalam peremuan di Tel Aviv, Israel.
Menlu AS, Anthony Blinken bakal berencana membicarakan Kesepakatan Abraham dalam peremuan di Tel Aviv, Israel. /REUTERS.

PR DEPOK - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), Antony Blinken tiba di Tel Aviv, Israel, untuk pertemuan penting dengan negara-negara Arab.

Pertemuan ini bertujuan untuk menormalkan hubungan antara Israel dengan negara Arab dalam Kesepakatan Abraham yang ditengahi negeri Paman Sam.

Sebagai informasi, Kesepakatan Abraham adalah pernyataan bersama yang dibuat antara Israel, AS dan UEA pada Agustus 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV, Kesepakatan Abraham ini bertujuan untuk kebangkitan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Keluhkan Website Penjual Tiket Justin Bieber yang Error dan Tak Bisa Diakses: Stress

Anthony Blinken dikabarkan berencana akan membahas dengan pejabat tinggi Israel dan Arab guna menormalkan hubungannya di Timur Tengah.

Kesepakatan tersebut pun diharapkan agar dapat terjalin kembali hubungan kerjasama antara AS dengan kawasan Timur Tengah dengan baik.

Hal tersebut juga karena anjloknya pasokan gandum global karena perang Rusia melawan Ukraina.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 25 Sudah Dibuka, Login ke Dashboard prakerja.go.id untuk Mendaftar

Diplomat AS melakukan kesepakatan ini untuk menunjukkan bahwa Amerika Serikat masih memiliki minat yang mendalam di Timur Tengah. Meski kawasan itu telah berkurang kepentingannya bagi Washington karena China.

Tak hanya itu saja, invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina pun telah menjadi prioritas utama negara yang dipimpin Joe Biden tersebut.

Anthony Blinken beraharap dapat menggalang dukungan bagi upaya AS dan NATO untuk menumpulkan agresi Rusia di tengah kejatuhan ekonomi yang parah akibat perang.

Baca Juga: Keluhkan Sakit Tenggorokan Saat Tiba di Amerika Serikat, Jungkook BTS Terkonfirmasi Positif Covid-19

Hal tersebut termasuk melonjaknya harga energi dan ancaman kekurangan gandum yang dapat menghantam negara-negara Arab dengan parah.

Kunjungan tersebut dilakukan ketika Amerika Serikat dan Iran berada dalam tahap akhir negosiasi untuk menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Gabungan 2015.

Negosiasi ini juga disebut memiliki tujuan untuk mencegah pihak Iran mengembangkan kapasitas senjata nuklir.

Para pejabat AS mengatakan bahwa untuk mencapai kesepakatan bergantung pada satu atau dua masalah utama. Namun, Teheran harus membuat 'pilihan sulit' jika menginginkan kesepakatan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah