Network
PR DEPOK - Seorang bayi berusia 19 bulan asal Palestina meninggal dunia di Gaza pekan lalu, setelah menunggu lima bulan atas izin Israel untuk meninggalkan kawasan itu.
Fatima al-Masri yang didiagnosa tahun lalu dengan lubang di jantung melewatkan dua janji, Desember dan Februari lalu, untuk perawatan di Rumah Sakit al-Makassed di Yerusalem.
Sementara keluarganya berulang kali diberitahu bahwa izin untuk meninggalkan Gaza 'sedang ditinjau' oleh kantor administrasi Israel yang mengurus perizinan keluar dari daerah yang diblokade tersebut.
Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu di Link cekbansos.kemensos.go.id
"Saya mencintainya dari lubuk hati paling dalam. Saya berharap meninggal sepertinya," kata Jalal al-Masri, ayah Fatima, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor.
"Mereka (Israel) terus mengatakan bahwa izin kami sedang ditinjau, dan kemudian Fatima meninggal. Kami berada di bawah blokade. Saya tak mengerti bagaimana Israel bersikap," tutur dia lagi.
Kematian Fatima telah dikecam oleh beberapa kelompok hak asasi manusia, termasuk Pusat Hak Asasi Manusia al-Mezan Palestina.
Baca Juga: Kriteria Syarat Penerima BLT Minyak Goreng 2022 Sebesar Rp 300 Ribu dari Pemerintah
“Al-Mezan sangat menyesali kematian Fatima dan mengutuk keras pemblokiran yang sedang berlangsung oleh Israel di Jalur Gaza"
"Termasuk pembatasan yang terkait dengan pergerakan warga Palestina, seprti menolak akses pasien ke rumah sakit di Tepi Barat, Yerusalem Timur, Israel dan luar negeri,” tulis Al-Mezan.
