PR DEPOK - Lebih dari 20 warga Palestina terluka dalam kekerasan yang terjadi di Yerusalem dan sekitar kompleks masjid Al-Aqsa pada Minggu, 17 April 2022.
Bentrokan tersebut membuat jumlah korban luka menjadi lebih dari 170 orang sejak Jumat lalu. Ketegangan terjadi ketika festival paskah Yahudi bersamaan dengan Ramadhan.
Pada Minggu pagi, ratusan demonstran Palestina mengumpulkan tumpukan batu, tak lama sebelum kedatangan pengunjung Yahudi, ujar keterangan dari Polisi.
Mereka (orang-orang Yahudi) berencana ziarah d isitus dekat Yerusalem tetapi tidak untuk berdoa. Lokasi yang dikenal sebagai Tample Mount itu merupakan tempat tersuci Yudaisme.
Baca Juga: Apa Penyebab Bansos PKH Tahap 2 Belum Cair? Cari Tahu Cara Lapor Aduan pada Kemensos
Untuk menertibkan tempat, pihak polisi Israel mengaku telah mengusir pada demonstran dalam menegakkan ketertiban, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia.
Sementara itu, menurut pengakuan dari Bulan Sabit Merah Palestina sekitar 19 orang dilaporkan terluka, lima di antaranya terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
19 orang tersebut dilaporkan terkena tembakan dari senapan yang berisikan peluru baja berlapis karet.
Pejabat senior Palestina Hussein Al Sheikh meminta masyarakat internasional untuk campur tangan membantu Palestina. Karena serangan yang dilakukan Israel sangat terang-terangan dan keji.
"Eskalasi berbahaya Israel di kompleks Al-Aqsa ... adalah serangan terang-terangan terhadap tempat-tempat suci kami. dan kami meminta masyarakat internasional untuk campur tangan," ujar Hussein.
Di sisi lain, pemimpin gerakan Islam Hamas yang menguasai wilayah Palestina di Gaza memperingatkan Israel bahwa, Al-Aqsa adalah milik negaranya dan mereka tidak akan mau tunduk dari semua teror yang dilakukan Israel.
"Rakyat kami memiliki hak untuk mengaksesnya dan berdoa di dalamnya, dan kami tidak akan tunduk pada penindasan dan teror (Israel)," kata Ismail Haniyeh.***