Perang Hari ke-54: Ukraina Desak Negara Barat Pasok Senjata hingga Nyatakan Keberhasilan Usir Pasukan Rusia

- 18 April 2022, 10:50 WIB
Potret bangunan yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan yang terkepung Mariupol, Ukraina 28 Maret 2022.
Potret bangunan yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan yang terkepung Mariupol, Ukraina 28 Maret 2022. /Alexander Rodchenko/Reuters

PR DEPOK - Perang Rusia dan Ukraina sudah memasuki hari ke-54 yang semakin menelan banyak kerugian.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda menjanjikan yang mengindikasikan Rusia dan Ukraina mengambil jalur damai.

Rusia masih terus mengupayakan serangan dan strategi untuk merebut wilayah strategis Ukraina.

Baca Juga: Sebut Solusi Konflik Israel-Palestina ialah Mendirikan Negara Palestina, Jubir: Perdamaian Dicapai Hormati PBB

Sedangkan, Ukraina tetap berupaya melawan dan mempertahankan wilayahnya agar tidak jatuh ke Rusia.

Terkait upaya ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta negara Barat mengirimkan lebih banyak senjata ke negaranya.

"Setiap penundaan adalah izin bagi Rusia untuk mengambil nyawa orang Ukraina,” katanya dalam pidato seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Baca Juga: Buka kemnaker.go.id untuk Cek Daftar Penerima BSU dan Pengumuman Informasi Terbaru

Ia lantas mendesak mendesak negara Barat untuk mengirim senjata karena nasib Ukraina tergantung pada mereka.

Tidak hanya itu, Volodymyr Zelensky juga mengklaim bahwa wilayah Kherson dan Zaporizhzhia di selatan Ukraina sedang dipindahkan ke zona rubel dan berada di bawah administrasi Rusia.

Menurutnya, tindakan Rusia di wilayah itu mengikuti contoh yang disebut republik separatis DPR dan LPR.

Baca Juga: Segera Cek Penerima BPNT 2022 Online untuk Dapatkan Bantuan Rp600 Ribu dan BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu

Rusia juga telah mengultimatum pasukan Ukraina yang menempati wilayah Mariupol untuk menyerah dengan jaminan keselamatan.

Akan tetapi, Ukraina telah bersumpah bahwa pasukannya akan berjuang sampai akhir di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.

Volodymyr Zelensky mengatakan telah mengundang Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengunjungi Ukraina untuk melihat sendiri bukti bahwa pasukan Rusia telah melakukan genosida.

Baca Juga: Semakin Panas, Rusia Kemungkinan Pakai Senjata Nuklir dan Serang Pangkalan NATO

Lalu, Volodymyr Zelensky juga mendesak Presiden AS Joe Biden untuk mengunjungi Ukraina dan menegaskan kembali bahwa dia tidak bersedia menyerahkan wilayah di timur negara itu untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

Ia berharap Joe Biden akan melakukan perjalanan ke Ukraina,

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa telah mendesak negara-negara anggota untuk memasok Ukraina dengan sistem senjata dengan cepat dan menyarankan bahwa putaran sanksi Uni Eropa berikutnya dapat menargetkan Sberbank Rusia yang kuat.

Baca Juga: Ukraina Abaikan Ultimatum di Mariupol, Rusia Berikan Ancaman Ini

Ukraina sejauh ini juga telah menyelesaikan kuesioner yang akan menjadi titik awal bagi Uni Eropa untuk memutuskan keanggotaan Kyiv.

Serangkaian serangan udara baru Rusia telah terjadi sebagai pengingat akhir pekan ini bahwa perang di Kyiv masih jauh dari selesai, meskipun tanda-tanda kehidupan yang lebih normal di sana.

Oleg Synegubov, kepala administrasi regional Kharkiv mengatakan pasukan Ukraina berhasil mendorong Rusia kembali ke timur kota dan beberapa desa dibebaskan.

Baca Juga: Daftar Bansos yang Pencairannya Dipercepat Jelang Lebaran 2022, Ada BLT Minyak Goreng dan BPNT Cair April Ini

Adapun Badan Pengungsi PBB melaporkan sebanyak 4.869.019 warga Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022, atau naik 32.574 dari total terakhir yang terdata di hari Sabtu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah