Network
PR DEPOK – Israel sebelumnya memutuskan untuk menutup satu-satunya penyeberangan bagi pekerja Palestina yang datang dari Jalur Gaza.
Keputusan Israel tersebut dikecam Palestina sebagai “hukuman kolektif” dari dua juta penduduk di wilayah miskin yang telah hidup di bawah blokade Israel-Mesir selama hampir 15 tahun, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Langkah tersebut terjadi setelah tentara Israel menuduh Hamas, kelompok bersenjata yang menguasai Jalur Gaza, menembakkan tiga roket ke Israel pada Jumat, 22 April 2022 malam, karena ketegangan terus meningkat selama bulan suci Ramadhan.
Satu roket menghantam lapangan terbuka di dalam Israel, sementara yang lain jatuh di dalam wilayah Palestina, menurut tentara Israel tanpa memberikan rincian tentang yang ketiga.
Baca Juga: Hasil Sprint Race F1 GP Emilia Romagna 2022: Max Verstappen Asapi Charles Leclerc
Awal pekan ini, tentara Israel mengatakan empat roket diluncurkan dari Gaza tetapi dicegat oleh sistem pertahanan udara.
“Menyusul roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza tadi malam, diputuskan bahwa penyeberangan ke Israel untuk pedagang dan pekerja Gaza melalui Persimpangan Erez tidak akan diizinkan Minggu mendatang ini,” kata COGAT, unit kementerian pertahanan yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina.
Serikat pekerja Gaza mengatakan penutupan itu adalah "hukuman kolektif" dan akan merugikan ekonomi yang sudah menderita, di mana pengangguran berkisar sekitar 50 persen.
Waktu penutupan tersebut direncanakan tepat sebelum liburan Idul Fitri, dan akan menambah rasa sakit bagi keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
