Elon Musk Resmi Beli Twitter, Jeff Bezos Singgung Soal Teori Konspirasi China

- 26 April 2022, 12:58 WIB
Jeff Bezos menanggapi pembelian Twitter oleh Elon Musk dengan mengungkit soal teori konspirasi China.
Jeff Bezos menanggapi pembelian Twitter oleh Elon Musk dengan mengungkit soal teori konspirasi China. /Kolase foto Reuters/Joshua Roberts/Aaron P. Bernstein

PR DEPOK - Jeff Bezos mengeluarkan pernyataan terkait teori konspirasi China setelah Elon Musk membeli Twitter.

Diketahui, Jeff Bezos dan Elon Musk telah saling menyerang selama bertahun-tahun lamanya.

Pendiri dan mantan CEO Amazon Jeff Bezos pada hari Senin, waktu setempat meluncurkan pernyataan apakah China telah memperoleh pengaruh atas apa yang terjadi di Twitter saat ini setelah CEO Tesla Elon Musk mendapatkan kesepakatan senilai Rp633 triliun dengan perusahaan media sosial tersebut.

"Pertanyaan yang menarik, apakah pemerintah China baru saja mendapatkan sedikit pengaruh dari alun-alun kota?" cuit Jeff Bezos sebagai tanggapan atas reporter New York Times yang mencatat ketergantungan Tesla pada China untuk pasarnya yang besar dan baterai juga lithium.

Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang The Killers Shopping List, Drama Korea Baru tentang Misteri Pembunuhan

Reporter tersebut mencatat bahwa pasar terbesar kedua Tesla setelah AS pada tahun 2021 adalah China.

Diketahui bahwa pembuat baterai China adalah pemasok utama untuk kendaraan listrik Tesla.

Dirinya juga mencatat bahwa ketika China melarang Twitter pada 2009, pemerintah "hampir tidak memiliki pengaruh atas platform tersebut."

Dia kemudian mengatakan bahwa, karena akuisisi Musk atas Twitter, "Itu mungkin baru saja berubah."

Baca Juga: Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan 2022, Login bsu.kemnaker.go.id untuk Info dan Pengumuman BLT Subsidi Gaji

Namun, Jeff Bezos melanjutkan dengan mengatakan bahwa Beijing kemungkinan tidak akan mendapat pengaruh atas Twitter.

"Jawaban saya sendiri untuk pertanyaan ini mungkin tidak," tambah pendiri Amazon sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Fox News.

"Hasil yang lebih mungkin dalam hal ini adalah kompleksitas di China untuk Tesla, daripada sensor di Twitter," sambung Bezos.

"Tapi kita lihat nanti. Musk sangat pandai menavigasi kompleksitas semacam ini," jelas Bezos.

Baca Juga: Ingat! Presiden Jokowi Melarang Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng Mulai 28 April 2022

Apa yang disebut "alun-alun kota" mungkin merujuk pada tweet Musk setelah berhasil mencapai kesepakatan dengan Twitter: "Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital tempat hal-hal penting bagi masa depan umat manusia."

Komentar Jeff Bezos tentang hubungan Tesla dengan China aneh mengingat penyelidikan Reuters pada bulan Desember yang menemukan bahwa Amazon telah menyerah pada tuntutan dari China untuk terus melakukan bisnis dan mengembangkan perusahaan di sana.

Pada tahun 2019, Washington Post – yang dibeli Bezos pada 2013 – menyertakan "suplemen iklan" delapan halaman yang menggembar-gemborkan pencapaian dan poin pembicaraan pemerintah China di bagian yang terlarang bagi editor surat kabar tersebut.

Bezos mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif Amazon musim panas lalu setelah hampir 27 tahun bersama perusahaan dan menjabat menjadi ketua eksekutif perusahaan.

Baca Juga: Segera Login ke pip.kemdikbud.go.id untuk Dapatkan PIP Kemdikbud 2022, Ada Bantuan Senilai Rp2,2 Juta

Bezos dan Musk telah saling menyerang selama bertahun-tahun, saling menyerang perusahaan satu sama lain.

Awal bulan ini, Musk menyindir di Twitter terkait Washington Post "selalu menyenangkan untuk ditertawakan," sebagai tanggapan dirinya atas headline berjudul: "Investasi Twitter Elon Musk Bisa Menjadi Berita Buruk untuk Kebebasan Berbicara."***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Fox News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah