PR DEPOK – Pembelian media sosial Twitter oleh Elon Musk ternyata menuai ragam kritik.
Sejumlah tokoh internasional, hingga karyawan Twitter lantas mengkritik Elon Musk.
Sejumlah karyawan Twitter membombardir situs dan papan pesan internal dengan serangan terhadap Elon Musk.
Peralihan ini juga menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka sekarang akan dipaksa untuk berhenti bekerja dari rumah di bawah rezim baru.
Salah satu karyawan Twitter yang mengkritis Elon Musk adalah insinyur perangkat lunak Addison Howenstine.
Menurutnya pembelian Twitter oleh Elon Musk seharga 44 miliar dolar akan mengancam demokrasi.
Baca Juga: Buntut Invasi di Ukraina, Rusia Klaim Banyak Pihak Inginkan Perang Dunia Ketiga
“Anda bertanya kepada saya mengapa El*n M*sk membeli 9,2 persen dari Tw*tter dan mendapatkan kursi dewan itu buruk dan saya menjelaskan mengapa ini jelas bukan tujuan akhirnya dan segalanya pasti akan menjadi lebih buruk dan berpotensi berbahaya bagi demokrasi dan urusan global,” tulisnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.