"Yang juga mengkhawatirkan adalah spekulasi, dan spekulasi, bahwa mungkin perilaku Vladimir Putin, mungkin rasionalitasnya berprasangka atau terganggu oleh penyakit. Penjelasan terbaik, bahwa kita tidak tahu apakah itu benar atau tidak adalah bahwa dia mungkin menderita Parkinson"
"Itu pasti saya dengar dari beberapa ahli saraf yang mengatakan bahwa kehilangan kendali, psikosis, adalah gejala Parkinson yang sangat umum," ujarnya menambahkan.
4. Rekam jejak kesehatan Vladimir Putin
Teori tentang kesehatan Vladimir Putin yang sakit dipicu oleh analis politik Profesor Valery Solovei, yang pada November 2020 menyebutkan bahwa ia menderita kanker dan Parkinson, namun disembunyikan dari publik Rusia.
Meski teori tersebut dibantah oleh Kremlin, Prof Solovei mengatakan Vladimir Putin juga pernah mendapat pengobatan penyakit degeneratif pada Februari 2021.
Bahkan Prof Solovei juga mengatakan Presiden Vladimir Putin berencana mundur dari jabatannya pada awal 2022.
Baca Juga: Login eform.bri.co.id, Intip Informasi Penerima BPUM 2022 untuk Dapat BLT UMKM Rp600 Ribu
"Yang satu bersifat psiko-neurologis, yang lain adalah masalah kanker .Diagnosis kedua jauh, jauh lebih berbahaya daripada diagnosis yang disebutkan pertama karena Parkinson tidak mengancam keadaan fisik, tetapi hanya membatasi penampilan publik," katanya.
Sebuah sumber terpisah Rusia menyatakan pemimpin Rusia itu telah menjalani operasi untuk kanker perut.