Menteri Pertahanan AS dan Rusia Bicara untuk Pertama Kali Sejak Invasi Ukraina, Apa yang Dibahas?

- 14 Mei 2022, 09:45 WIB
Bendera Rusia dan AS difoto sebelum pembicaraan antara Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman di Misi Amerika Serikat di Jenewa, Swiss 10 Januari 2022.
Bendera Rusia dan AS difoto sebelum pembicaraan antara Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman di Misi Amerika Serikat di Jenewa, Swiss 10 Januari 2022. /Denis Balibouse/REUTERS/

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Jumat mengkonfirmasi panggilan tersebut dan mencatat bahwa pasangan tersebut membahas masalah keamanan internasional, termasuk tetapi tidak terbatas pada situasi di Ukraina.

Sebelumnya, AS memberikan kebebasan kepada Ukraina untuk memutuskan apakah akan memperluas konflik dengan Rusia di luar perbatasan mereka sendiri.

Baca Juga: Bocor ke Publik, Begini Nasib Tentara Rusia yang Berontak hingga Kritikan Mereka atas Perang Ukraina

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Komentarnya muncul setelah Rusia mengutuk seorang pejabat senior Inggris yang mengatakan akan sah bagi Ukraina untuk menggunakan senjata yang dipasok NATO untuk menyerang wilayah Rusia.

“Kami bertekad untuk memberi mereka apa yang mereka butuhkan untuk menghadapi agresi Rusia ini dan untuk mendorong Rusia keluar dari negara itu. Ini masalah lain, apakah Ukraina harus mengambil tindakan yang melampaui perbatasan mereka”

Baca Juga: India untuk Pertama Kalinya Lolos ke Final Piala Thomas Setelah Kalahkan Denmark

“Pandangan saya sendiri adalah penting bahwa mereka melakukan apa pun yang diperlukan untuk bertahan melawan agresi Rusia dan taktik ini adalah keputusan mereka, tetapi apa yang kami lakukan dengan semua sistem ini adalah memastikan Ukraina memiliki sarana untuk membela diri, itulah masalahnya, dan memastikan bahwa mereka dapat melakukan apa pun yang diperlukan untuk mendorong Rusia keluar dari negara itu,” kata Blinken pada sidang di depan Komite Alokasi Senat yang mempertimbangkan anggaran Departemen Luar Negeri 2023.

Seperti diketahui, Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Perancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Rusia sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Rusia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah