PR DEPOK – Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyetujui penyelidikan kemungkinan kejahatan perang oleh pasukan Rusia di Ukraina.
Anggota dewan PBB memberikan suara 33 banding dua, mendukung resolusi yang diajukan oleh Kyiv untuk memerintahkan Komisi Penyelidikan menyelidiki dugaan kekejaman di beberapa wilayah di sekitar ibukota Ukraina.
China adalah salah satu dari dua anggota yang memberikan suara menentang resolusi tersebut sedangkan yang lainnya adalah Eritrea.
Dua belas negara anggota, termasuk Kuba, Kazakhstan, India, Pakistan, Uzbekistan dan Venezuela, abstain dalam pemungutan suara.
Duta Besar Moskow untuk PBB di Jenewa, Gennady Gatilov, mengkritik keputusan dewan tersebut.
"Alih-alih membahas penyebab sebenarnya yang menyebabkan krisis di negara ini dan mencari cara untuk menyelesaikannya, 'Barat kolektif' mengorganisir rute politik lain untuk menjelekkan Rusia," ujar Gatilov, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Duta Besar China Chen Xu juga mengeluhkan apa yang ia sebut sebagai politisasi Dewan, dengan mengatakan resolusi itu bisa menambah konflik.
Badan hak asasi tertinggi PBB juga meminta Rusia untuk segera mengizinkan pekerja kemanusiaan mengakses warga sipil yang dibawa dari Ukraina ke Rusia.