Sebaliknya, Rusia juga mengakui nilai simbolis yang dimiliki Pulau Ular.
Meski demikian, nilai Pulau Ular melampaui makna simbolisme tersebut.
Baca Juga: Bocor ke Publik, Begini Nasib Tentara Rusia yang Berontak hingga Kritikan Mereka atas Perang Ukraina
Secara strategis, lokasi Pulau Ular di Laut Hitam memungkinkan untuk mengontrol air dan bahkan berdampak pada langit di selatan Ukraina.
Sebagaimana dicatat dalam laporan baru-baru ini oleh lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW), Rusia menggunakan Pulau Ular untuk mencoba dan menghambat komunikasi maritim Ukraina di daerah tersebut, terutama di sekitar kota pelabuhan utama Odesa.
Selain itu, dalam laporan baru yang dirilis oleh Direktorat Intelijen Ukraina (GUR), disebutkan juga bahwa Pulau Ular sangat penting bagi kemampuan Rusia untuk pendaratan angkatan laut taktis.
Baca Juga: Catat! Ini Contoh Soal TKD dan Core Values Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Menurut ketua GUR Mayjen Kyrylo Budanov, Pulau Ular, secara teori, adalah satu-satunya cara bagi Rusia untuk melakukan operasi pendaratan di Transnistria, wilayah Moldova yang memisahkan diri dari pro-Rusia.
Gagasan membentuk koridor darat yang menghubungkan Transnistria dengan Krimea, Donbas dan Rusia adalah sesuatu yang dihipotesiskan oleh laporan intelijen selama perang menjadi salah satu tujuan utama Rusia.
Selain itu, telah lama dikhawatirkan oleh banyak orang di Ukraina bahwa Rusia dapat menggunakan Transnistria sebagai titik peluncuran untuk serangan baru terhadap Ukraina, menyerang dari Barat.