PR DEPOK - Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, baru-baru ini dilaporkan telah memerintahkan militernya untuk membantu menstabilkan distribusi obat-obatan Covid-19 di Pyongyang.
Seperti yang diketahui, Covid-19 yang telah mewabah selama dua tahun di dunia, baru pertama kali ditemukan di Korea Utara pada pekan lalu.
Beberapa pakar kesehatan mengklaim, wabah pertama Covid-19 di Korea Utara itu diyakini bisa menghancurkan negara tersebut dengan persediaan medis terbatas dan tidak adanya program vaksin.
Masalah obat-obatan yang dibeli Korea Utara diperkirakan tidak akan datang secara tepat waktu.
Melihat kondisi tersebut, Kim Jong Un segera memerintahkan pasukan militernya untuk membantu menstabilkan pasokan obat-obatan di Kota Pyongyang.
Selain itu, Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol, sebelumnya dilaporkan akan membantu negara tetangganya itu dengan mengirim bantuan obat-obatan medis, dan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Syarat dan Cara Dapat STB TV Digital Gratis Kominfo 2022, Daftar DTKS Online Hanya Pakai KTP dan KK
Yoon Suk-yeol mengatakan bahwa dia akan mengirim bantuan kemanusiaan tersebut tanpa ada pertimbangan politik.
"Jika Korea Utara merespons, saya tidak akan menyimpan dukungan yang diperlukan untuk obat-obatan termasuk vaksin Covid-19, peralatan medis, dan tenaga kesehatan," kata Presiden Korea Selatan itu, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Pada hari Minggu, 15 Mei 2022 Korea Utara telah mencatatkan 1.213.550 kasus gejala demam, dan 50 kematian pada akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Cus Login cekbansos.kemensos.go.id, Ada BPNT Kartu Sembako Rp2,4 Juta bagi Pemilik KTP Ini
Pemerintah Korea Utara menyalahkan banyaknya kasus baru tersebut pada orang-orang yang ceroboh, karena kurangnya pengetahuan tentang Covid-19 varian Omicron dan pengobatannya yang benar.***