“Pihak berwenang Rusia membenarkan keputusan ini atas dasar timbal balik untuk pengusiran 27 pejabat kedutaan Rusia pada bulan April. Tetapi pengusiran itu didasarkan pada alasan keamanan yang tidak ada dalam kasus ini," kata pernyataan kementerian luar negeri.
Meskipun tidak ada pernyataan resmi, juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengkonfirmasi kepada kantor berita Rusia bahwa 24 diplomat Italia juga telah diusir.
Kementerian luar negeri Italia juga mengkonfirmasi pengusiran 24 anggota perwakilan diplomatik dan konsuler Italia dan kantor Badan Perdagangan Italia di Rusia.
Baca Juga: Bos Rans Cilegon FC Unggah Video Mesut Ozil, Sinyal Merumput di Indonesia?
Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengutuk keputusan Rusia sebagai tindakan bermusuhan, tetapi mengatakan urusan diplomatik harus tetap terbuka.
“Ini jelas merupakan tindakan bermusuhan. Itu juga merupakan reaksi terhadap pengusiran kami,” katanya.
“Yang paling penting adalah bahwa hal itu tidak boleh mengarah pada pengurangan saluran diplomatik karena melalui saluran itulah, jika mungkin, perdamaian di Ukraina akan tercapai. Dan itu pasti yang kami inginkan,” tambahnya.
Baca Juga: Mudah Jatuh Cinta, 4 Zodiak Ini Cenderung Menciptakan Hubungan Emosional Terdalam
Sementara itu, kementerian luar negeri di Paris mengatakan Prancis sangat mengutuk pengusiran diplomatnya oleh Rusia, menambahkan bahwa langkah dari Moskow ini tidak memiliki dasar yang sah.
Secara terpisah, anggota parlemen kota di Moskow mendukung keputusan untuk menamai daerah yang sebelumnya tidak disebutkan namanya di depan kedutaan AS di Moskow "Lapangan Pembela Donbas".