Israel dan Swiss Konfirmasi Kasus Cacar Monyet Pertama, Penyebaran di Eropa Dikhawatirkan Meluas

- 22 Mei 2022, 10:04 WIB
Ilustrasi - cacar monyet.
Ilustrasi - cacar monyet. /CDC/via REUTERS

Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari 100 kasus yang dikonfirmasi atau diduga cacar monyet telah terdeteksi di Inggris, Prancis, Jerman, Belgia, Italia, Portugal, Spanyol dan Swedia serta di AS, Kanada dan Australia, meningkatkan kekhawatiran akan penyebaran virus ini.

Wabah cacar monyet di negara-negara di mana virus tidak endemik sangat tidak biasa, menurut para ilmuwan.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Minggu, 22 Mei 2022: Kasus Positif di Korea Selatan Naik Drastis, Korea Utara?

Virus cacar monyet yang menyebabkan pustula khas tetapi jarang berakibat fatal adalah endemik di beberapa bagian Afrika tengah dan barat.

Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, kelelahan, dan ruam seperti cacar air di tangan dan wajah.

Virus dapat ditularkan melalui kontak dengan lesi kulit atau tetesan dari orang yang terkontaminasi, serta melalui barang-barang bersama seperti tempat tidur atau handuk.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 30 Dibuka Sampai Kapan? Simak Estimasi Waktunya Berikut Ini

Cacar monyet biasanya hilang setelah dua hingga empat minggu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menyusul temuan kasus cacar monyet yang melanda beberapa negara, WHO saat ini sedang mengerjakan panduan lebih lanjut tentang cara mengurangi penyebaran penyakit.

David Heymann, ketua Kelompok Penasihat Strategis dan Teknis WHO tentang Bahaya Menular dengan Potensi Pandemi dan Epidemi, mengatakan para ahli kemungkinan akan memberikan lebih banyak panduan kepada negara-negara dalam beberapa hari mendatang tentang cara menangani cacar monyet.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x