Meski Telah Laporkan Lebih dari 200 Ribu Kasus Covid-19 Baru, Korea Utara Tolak Bantuan Internasional

- 22 Mei 2022, 10:03 WIB
Korea Utara yang kini telah melaporkan lebih dari 200 ribu kasus Covid-19 tetap menolak bantuan internasional.
Korea Utara yang kini telah melaporkan lebih dari 200 ribu kasus Covid-19 tetap menolak bantuan internasional. /Kyodo/Reuters

PR DEPOK - Korea Utara dilaporkan memberi keterangan bahwa lebih dari 200.000 pasien baru setelah adanya konfirmasi kasus Covid-19 untuk pertama kalinya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada 21 Mei 2022 kemunculan Covid-19 di Korea Utara terkonfirmasi pada pekan yang lalu.

Akibatnya, Korut pun saat ini mulai merasakan kekhawatiran lantaran terbatasnya stok vaksin, infrastruktur medis dan kekhawatiran akan terjadinya krisis pangan.

Baca Juga: Harga BBM Melonjak, Presiden Jokowi Sebut Pemerintah Tahan Kenaikan Jenis Pertalite

Diketahui, negara dengan jumlah penduduk sebanyak 25 juta itu secara tegas menolak segala bentuk bantuan dari luar.

Sebagai informasi, lebih kurang sebanyak 219.030 orang mengalami gejala demam hingga melonjak pada angka 2.460.640.

Lebih lanjut, setelah adanya kasus tersebut, setidaknya 66 orang telah mengalami kematian.

Baca Juga: Soal Invasi Rusia ke Ukraina yang Tak Kunjung Usai, Zelenskyy Minta Ganti Rugi Perang

Menurut para ahli, tidak adanya gerakan vaksin nasional, pengujian yang terbatas, data harian yang tidak dilaporkan membuat sulitnya penilaian skala gelombang Covid-19 di Korea Utara.

Di tengah kasus yang terjadi, PBB pun memberikan peringatan bagi Korut akan bahaya yang akan mengancam negara berpenduduk 25 juta jiwa tersebut.

Di lain sisi, World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa penyebaran yang tak terkendali dapat memunculkan kemungkinan adanya varian baru.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Minggu, 22 Mei 2022: Kasus Positif di Korea Selatan Naik Drastis, Korea Utara?

Sementara itu, PBB mengingatkan bahwa langkah yang diambil Korut dalam memerangi wabah Covid-19 dapat menghancurkan Hak Asasi Manusia (HAM) di negara tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x