Pertimbangkan Perluasan Latihan Militer Bersama dengan Korea Selatan, Joe Biden Singgung Ancaman Nuklir

- 22 Mei 2022, 13:48 WIB
Ilustrasi militer. Joe Biden dan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mempertimbangkan perluasan latihan militer bersama.
Ilustrasi militer. Joe Biden dan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mempertimbangkan perluasan latihan militer bersama. /Pixabay/Pexels/

PR DEPOK – Joe Biden dan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memperluas latihan militer bersama.

Latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan itu dikatakan sebagai tanggapan atas ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara.

Pasalnya, beberapa bulan belakangan, Korea Utara sering melakukan uji coba nuklir, yang dianggap ancaman oleh Korea Selatan dan AS.

Berbicara di Seoul pada hari kedua kunjungannya ke Korea Selatan, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari The Guardian, Joe Biden mengatakan dia bersedia bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Baca Juga: Cek Nama Aktif BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dapat BSU 2022, Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id Sekarang!

Akan tetapi Joe Biden menegaskan pertemuan itu dilakukan hanya jika Kim Jong Un tulus dan serius untuk menghentikan program nuklir dan rudal balistiknya.

Yoon, seorang konservatif yang menjabat 11 hari yang lalu, mengatakan dia dan Joe Biden juga membahas waktu kemungkinan penempatan di aset strategis AS-Selatan.

Aset strategi situ merupakan sebuah istilah yang biasanya mengacu pada pembom, kapal selam, dan kapal induk untuk menanggapi Korea Utara.

Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Jubir Covid-19 Achmad Yurianto Meninggal Dunia

Kedua langkah itu, jika diterapkan, akan menandai peningkatan upaya AS dan Korea Selatan untuk menunjukkan kekuatan terhadap Pyongyang.

Langkah tersebut juga pengakuan bahwa pembicaraan nuklir yang dimulai oleh Donald Trump tidak mungkin dihidupkan kembali.

Beberapa pejabat intelijen percaya bahwa Korea Utara dapat bersiap untuk melakukan uji coba nuklir atau peluncuran rudal balistik bertepatan dengan kunjungan lima hari Biden ke Korea Selatan dan Jepang.

Baca Juga: BSU 2022 Segera Dicairkan, Ketahui Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1 Juta di Link Ini

Tetapi presiden AS juga membuat catatan perdamaian, mengulangi tawarannya untuk menyediakan vaksin bagi Korea Utara saat negara itu memerangi wabah Covid-19 yang telah membuat 2,4 juta orang sakit dan menewaskan sedikitnya 66 orang.

“Ya, kami telah menawarkan vaksin, tidak hanya ke Korea Utara, tetapi juga China,” kata Biden pada konferensi pers bersama dengan Yoon.

“Kami siap melakukan itu segera. Kami tidak mendapat tanggapan,” tambahnya.

Baca Juga: Lakukan 2 Tahap Ini untuk Dapatkan BPNT Rp2,4 Juta dari Kemensos, Cairkan Dananya di Kantor Pos Terdekat

Para pemimpin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tujuan bersama mereka adalah denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea, komitmen yang dibuat Kim pada pertemuan puncak pertamanya dengan Trump pada 2018.

Tetapi pembicaraan telah terhenti sejak awal 2019, ketika Trump dan Kim gagal menyepakatinya.

Biden dan Yoon mengatakan mereka berkomitmen pada tatanan internasional berbasis aturan setelah invasi Rusia ke Ukraina, kata-kata yang dapat memprovokasi Korea Utara yang menggambarkan persenjataan nuklirnya sebagai pencegah terhadap agresi AS.

Baca Juga: Sedang Tayang Live Streaming Final Badminton SEA Games 2022 Perorangan: Ada PraYer vs Leo/Daniel

Negara itu telah lama mengutuk latihan perang gabungan AS-Korea Selatan sebagai latihan untuk invasi, sementara sekutu bersikeras bahwa mereka murni defensif.

“Pintu untuk dialog tetap terbuka jika Korea Utara mengambil langkah-langkah nyata menuju denuklirisasi,” kata Biden.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah