80 Kasus Cacar Monyet Terkonfirmasi di 11 Negara, WHO Peringatkan Wabah akan Terus Meningkat

- 22 Mei 2022, 18:35 WIB
Ilustrasi. Sebanyak 80 kasus cacar monyet telah terkonfirmasi di 11 negara, WHO memperingatkan kemungkinan wabah akan terus meningkat.
Ilustrasi. Sebanyak 80 kasus cacar monyet telah terkonfirmasi di 11 negara, WHO memperingatkan kemungkinan wabah akan terus meningkat. /CYNTHIA S. GOLDSMITH, RUSSELL RE/VIA REUTERS

PR DEPOK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 80 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi ada di 11 negara.

WHO juga memperingatkan bahwa akan lebih banyak kasus wabah cacar monyet yang kemungkinan akan dilaporkan.

Organisasi kesehatan internasional itu turut menyelidiki lebih dari 50 kasus yang dicurigai tanpa menyebut nama negara mana pun.

Baca Juga: Maudy Ayunda Unggah Foto Pakai Kebaya Pengantin dan Sosok Diduga Suaminya, Telah Resmi Menikah?

Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge memperingatkan bahwa kasus virus cacar monyet yang langka dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

"Saat kita memasuki musim panas, dengan pertemuan massal, festival, dan pesta, saya khawatir penularannya bisa semakin cepat," ungkapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari CGTN pada Minggu, 22 mei 2022.

Diketahui, virus cacar monyet, yang menyebabkan pustula khas yang jarang berakibat fatal, sebelumnya telah dikonfirmasi di Afrika tengah dan barat.

Baca Juga: Bobotoh Banjiri Gim Internal Persib Bandung, Begini Tanggapan Robert Alberts

Tetapi selama beberapa minggu terakhir, kasus telah terdeteksi di delapan negara Eropa termasuk Portugal dan Swedia serta AS, Kanada dan Australia.

Karenanya, menurut direktur WHO itu, penyebaran kasus cacar monyet di Eropa dan AS sesuatu yang tidak biasa.

"Semua, kecuali satu, dari kasus baru-baru ini tidak memiliki riwayat perjalanan yang relevan ke daerah di mana cacar monyet ditemukan," katanya.

Baca Juga: Suriah Tuntut AS Tanggung Jawab atas Tewasnya Warga Sipil pada 2019 Silam

"Kasus yang saat ini terdeteksi adalah di antara mereka yang terlibat dalam aktivitas seksual," ujar Kluge lagi.

WHO juga mengatakan sedang menyelidiki fakta bahwa banyak kasus yang dilaporkan adalah orang yang mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

Sementara itu, kepala penasihat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), Susan Hopkins, juga memperkirakan peningkatan kasus cacar monyet akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Our Blues Episode 14 Sub Indonesia: Masa Lalu Lee Young Ok Mulai Terungkap

Cacar monyet atau Monkeypox sebelumnya tidak digambarkan sebagai infeksi menular seksual, kata UKHSA.

Cacar monyet ini dapat ditularkan melalui kontak dengan lesi kulit dan tetesan orang yang terkontaminasi, serta barang-barang bersama seperti tempat tidur dan handuk.

"Sebagian besar kasus ringan dan saya dapat mengonfirmasi bahwa kami telah mendapatkan dosis vaksin lebih lanjut yang efektif melawan cacar monyet," ujar Menkes Inggris Sajid Javid menyakinkan.

Baca Juga: Ukraina Ungkap Rencana Serangan Baru AS ke Rusia, Sasar Tempat Strategis Ini

Lebih jauh menurut WHO, cacar monyet biasanya hilang setelah dua hingga empat minggu.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: CGTN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah