Berencana Lakukan Aksi untuk Gulingkan Pemerintah Baru, Pendukung Partai Imran Khan Ditangkap Polisi

- 25 Mei 2022, 17:04 WIB
Pendukung Partai mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, ditangkap polisi jelang melakukan aksi di ibu kota.
Pendukung Partai mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, ditangkap polisi jelang melakukan aksi di ibu kota. /REUTERS/Akhtar Soomro.

PR DEPOK – Polisi Pakistan telah menangkap ratusan pendukung partai mantan Perdana Menteri, Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) menjelang pawai besar yang direncanakan oleh politisi pemberontak.

Tindakan keras terhadap PTI dari Imran Khan dilihat sebagai upaya pihak berwenang untuk menggagalkan aksi yang direncanakan di ibu kota Islamabad.

Aksi yang direncanakan Imran Khan dan pendukung partai PTI tersebut bertujuan untuk menggulingkan pemerintah baru.

“Polisi menggerebek rumah lebih dari 1.100 pekerja dan pemimpin partai setelah tengah malam,” ujar Fawad Chaudhry, ajudan dekat Imran Khan dan mantan menteri informasi, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Intelijen Ukraina Pasang Target Kemenangan, Rusia akan Kalah Perang di Waktu Ini

Ia mengungkap bahwa lebih dari 400 pekerja dan pemimpin telah ditangkap, seraya menambahkan bahwa tindakan keras itu terus berlanjut dan bahwa kepemimpinan senior partai itu aman.

Pihak berwenang mengkonfirmasi penggerebekan itu tetapi menolak untuk membagikan rincian tentang penangkapan apa pun.

Sementara itu, media sosial Pakistan dibanjiri video yang memperlihatkan polisi yang diduga memasuki rumah pekerja PTI dan menangkap anggota keluarga mereka.

Baca Juga: Tutup 28 Mei! Ayo Segera Daftar DTKS 2022 Tahap 2 untuk Bisa Dapatkan Bansos KLJ hingga KJMU

Seorang polisi tewas di kota timur Lahore dalam satu penggerebekan di kediaman seorang pemimpin PTI.

Insiden itu mendorong pemerintah Punjab untuk memberlakukan undang-undang era kolonial yang melarang berkumpulnya empat orang atau lebih.

Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah menuduh Imran Khan berusaha menciptakan situasi seperti perang saudara dan mengatakan pembunuhan polisi itu membuktikan protes PTI tidak damai.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Sering Miliki Pikiran Negatif, Ada Cancer hingga Aries

Laporan media lokal mengutip menteri yang mengatakan pemerintah akan menghentikan pawai Imran Khan ke Islamabad.

Pengadilan Tinggi Islamabad telah meminta pemerintah untuk memastikan tidak ada orang yang menjadi objek kekerasan secara tidak perlu.

Pengaturan keamanan khusus telah dibuat di ibu kota di mana semua jalan menuju parlemen telah diblokir dengan kontainer pengiriman, kawat berduri dan hampir 22.000 personel keamanan dikerahkan.

Baca Juga: Sinopsis Film Interstellar, Misi Para Astronot ke Luar Angkasa Mencari Planet Pengganti Bumi

Penangkapan itu terjadi dua hari setelah Imran Khan meminta para pendukungnya untuk berkumpul di Islamabad dan memprotes sampai parlemen dibubarkan dan pemilihan umum baru diumumkan.

Imran Khan, yang dilengserkan dengan mosi tidak percaya pada April, mengatakan Amerika Serikat berada di balik pemecatannya dari jabatannya.

Militer Pakistan, Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri telah membantah tuduhan tersebut.

Baca Juga: Cara Dapat BSU 2022 yang Segera Cair, Simak Syarat dan Cara Daftar Penerima BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta

Imran Khan juga menyebut bahwa para pendukungnya memiliki hak untuk memprotes secara damai.

“Tindakan brutal terhadap PTI (pemimpin) dan pekerja di Punjab dan Islamabad sekali lagi menunjukkan kepada kita apa yang kita kenal, sifat fasis PMLN ketika berkuasa,” katanya, merujuk pada partai Perdana Menteri saat ini, Shehbaz Sharif.

Sebelumnya, pemimpin senior PTI dan mantan menteri Shireen Mazari ditangkap di dekat rumahnya di ibu kota karena sengketa tanah yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Dia ditahan sebentar sebelum pengadilan memerintahkan pembebasannya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah