Rusia Sebut Perang Dunia Ketiga Dimulai, AS dan Inggris Jadi Sasaran karena Ikut Campur di Ukraina

- 1 Juni 2022, 20:20 WIB
Dalam kelanjutan perang antara Rusia dan Ukraina, Rusia menuduh AS dan Inggris ikut campur, singgung Perang Dunia Ketiga.
Dalam kelanjutan perang antara Rusia dan Ukraina, Rusia menuduh AS dan Inggris ikut campur, singgung Perang Dunia Ketiga. /Irina Rybakova/REUTERS/

PR DEPOK - Rusia baru-baru ini telah mengklaim Perang Dunia Ketiga telah dimulai.

Dalam pernyataannya mengenai Perang Dunia Ketiga tersebut, Rusia juga memperingatkan Inggris dan AS untuk membayar harga yang mahal' karena ikut campur dalam perang dengan Ukraina.

Dalam siaran terbarunya, saluran televisi pemerintah Rusia, Olga Skabeyeva secara terang-terangan mengatakan Perang Dunia Ketiga telah dimulai.

Ia mengatakan Rusia secara efektif menyatakan perang terhadap Inggris, AS dan NATO dan menganjurkan kampanye militer baru Rusia yang diperluas di luar perbatasan Ukraina.

Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Bangladesh, Rabu 1 Juni 2022 Pukul 20.30 WIB

"Mungkin sudah waktunya untuk mengakui bahwa operasi khusus Rusia di Ukraina telah berakhir, dalam arti bahwa perang yang sebenarnya telah dimulai: Perang Dunia Ketiga," kata Skabeyeva seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Menurutnya, Rusia dalam hal ini terpaksa melakukan hal tersebut.

“Kami dipaksa untuk melakukan demiliterisasi tidak hanya di Ukraina, tetapi juga seluruh aliansi NATO,” katanya.

Baca Juga: Berupaya Atasi Kesulitan Pangan Global, PBB Disebut Adakan Diskusi dengan Rusia Soal Ini

Dalam kesempatan yang sama, Vladimir Avatkov, dari Akademi Diplomatik Kementerian Luar Negeri juga memperingatkan sekutu Barat yang memberikan dukungan kepada Ukraina.

“Kita perlu mengingat kata-kata Vladimir Vladimirovich Putin, yang mengatakan bahwa siapapun yang mencoba ikut campur dalam operasi militer khusus akan membayar harga yang mahal,” katanya.

Adapun ancaman Rusia dengan cepat mulai meningkat lebih jauh.

Baca Juga: Bersikeras Menentang Finlandia dan Swedia Bergabung ke NATO, Turki Ajukan Syarat Ini

Menurut anggota parlemen Rusia Oleg Matveychev, perbatasan Polandia saat ini tidak akan berharga jika itu untuk campur tangan di Ukraina.

“Saya tidak hanya berbicara tentang Polandia, tetapi tentang Inggris Raya dan Amerika Serikat mereka semua berbaris,” kata presenter Skabayeva menambahkan.

Sebelumnya, seruan langsung untuk perang dengan NATO kerap diungkapkan.

Baca Juga: Akses Link cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Bansos PKH 2022 Online

Pekan lalu, salah satu kepala propaganda Vladimir Putin  mengancam bahwa Rusia hanya akan menghentikan dorongan militernya ketika pasukannya mencapai Stonehenge.

Untuk semua ancaman Kremlin dan klaim superioritas militer Rusia, pasukan Vladimir Putin saat ini masih terkunci dalam pertempuran melelahkan di Ukraina timur tanpa akhir.

Pasukan Rusia pagi ini dilaporkan telah menguasai sebagian besar pusat industri Severodonetsk,pusat kota terakhir yang tersisa di wilayah Luhansk yang masih dipegang oleh pasukan Ukraina.

Baca Juga: Siapkan NIK KTP! Pelaku Usaha Mikro Kriteria Ini Bakal Dapat BLT UMKM Rp600 Ribu, Cek eform.bri.co.id

Jika Rusia merebut sisa Severodonetsk dan kembarannya yang lebih kecil Lysychansk di tepi barat yang lebih tinggi dari sungai Donets Siversky, pada dasarnya akan menguasai seluruh Luhansk, yang bersama-sama dengan wilayah Donetsk merupakan Donbas.

Kota itu sekarang sebagian besar telah menjadi puing-puing, dengan hampir semua infrastruktur penting hancur dan 60 persen properti perumahan rusak dan tidak dapat diperbaiki.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah