Tuduh AS Sengaja Picu Ketegangan, China dan Rusia Tuntut Pencabutan Sanksi terhadap Korea Utara

- 10 Juni 2022, 10:48 WIB
Saluran televisi nasional menayangkan peluncuran rudal oleh Korea Utara.
Saluran televisi nasional menayangkan peluncuran rudal oleh Korea Utara. /Reuters

Baca Juga: Kondisi Jenazah Eril Saat Ditemukan Membuat Atalia Praratya Merasa Lega: Bersih dan Tampan

“Pemungutan suara China terhadap rancangan resolusi yang diajukan AS sepenuhnya masuk akal dan dibenarkan,” kata Wu.

“Terus meningkatkan sanksi terhadap DPRK hanya akan membuat kemungkinan solusi politik semakin kecil,” ia menambahkan.

Korea Utara telah berpuluh kali peluncuran rudal balistik tahun ini, termasuk rudal antarbenua yang umumnya dikenal sebagai ICBM.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang menjabat pada 10 Mei, telah setuju dengan Presiden AS Joe Biden pada pertemuan puncak bulan lalu untuk meningkatkan latihan militer bersama mereka untuk mencegah Korea Utara.

Baca Juga: PKH Tahap 2 Cair Juni 2022 untuk 7 Golongan Ini, Cek Daftar Penerima Pakai HP di Link Resmi Kemensos

Militer Korea Selatan dan AS sejak itu menanggapi setiap uji coba Korea Utara dengan unjuk kekuatan yang mereka katakan ditujukan untuk menunjukkan kemampuan dan kesiapan mereka untuk menanggapi setiap provokasi Korea Utara.

Kedua negara juga telah memperingatkan bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh, dengan AS mengatakan akan kembali mendorong sanksi PBB jika itu terjadi.

Korea Utara membela pengembangan rudal balistik dan senjata nuklirnya sebagai perlindungan terhadap ancaman langsung dari AS, klaim yang dibantah Washington.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah