Network
McDonald's terkena imbas karena konflik di Ukraina, yang mana dapat memberikan ujian tentang seberapa sukses ekonomi Rusia hingga dapat menjadi lebih mandiri dan juga menahan sanksi Barat.
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, pada hari Minggu, puluhan orang mengantri di luar tempat yang dulunya merupakan restoran andalan McDonald's di Pushkin Square, pusat kota Moskow.
Outlet tersebut memakai logo baru - burger bergaya dengan dua kentang goreng - ditambah dengan slogan: "Namanya berubah, cinta tetap".
Baca Juga: Kaesang Pangarep Diisukan Dekat dengan Erina Gudono, Nadya Arifta Banjir Komentar Julid Netizen
Antrian secara signifikan lebih kecil daripada ribuan orang yang berbondong-bondong ke pembukaan McDonald's pertama kali pada tahun 1990 selama era Soviet.
"Kami perlu menghindari penurunan kualitas, sehingga semuanya tetap seperti sebelumnya, karena kami menyukai McDonald's," kata seorang pekerja TI Sardana Donskaya, sosok yang pernah mengantri pada 32 tahun lalu untuk mencicipi merek yang melambangkan kapitalisme dan Barat.
Menu vkusno & tochka terlihat lebih kecil dan tidak menawarkan Big Mac, juga beberapa burger dan makanan penutup lainnya, seperti McFlurry.
Komposisi burger tidak berubah dan juga peralatan dari McDonald's tetap ada, kata Alexander Merkulov, manajer kualitas di perusahaan baru tersebut.
McDonald's telah menutup restorannya di Rusia pada bulan Maret lalu, dan mengatakan pada pertengahan Mei bahwa mereka telah memutuskan untuk meninggalkan negara tersebut.
