Juneteenth Memperingati Hari Apa? Berikut Sejarah, Fakta, dan Mitosnya

- 21 Juni 2022, 14:19 WIB
Ini sejarah dan beberapa mitos serta fakta terkait hari Juneteenth atau hari yang memperingati berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat.
Ini sejarah dan beberapa mitos serta fakta terkait hari Juneteenth atau hari yang memperingati berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat. /Pixabay/wynpnt.

PR DEPOK – Juneteenth adalah hari libur nasional yang memperingati berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat.

Peringatan Juneteenth dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 19 Juni, dan pada tahun 2022 diperingati pada hari Minggu, 19 Juni kemarin.

Pertama kalinya Juneteenth ditetapkan sebagai hari libur adalah di negara bagian Texas pada tahun 1980, kemudian diikuti oleh sejumlah negara lainnya.

Baca Juga: Ciri-Ciri Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 33, Catat 2 Cara Mudah ini

Selama Perang Saudara Amerika berlangsung pada tahun 1863, Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi (Juneteenth Order), yang menyatakan bahwa lebih dari tiga juta budak yang tinggal di negara-negara Konfederasi bebas.

Beberapa tahun setelahnya, orang Afrika-Amerika yang tinggal di Texas mengetahui berita tersebut setelah tentara Union tiba di Galveston, Texas, pada 19 Juni 1865 bahwa sistem perbudakan telah dihapus.

Sejak saat itulah pada tanggal 19 Juni mulai diperingati sebagai Juneteenth, hari kebebasan atau berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Piala Presiden 2022 Hari Ini, Selasa, Ada Bhayangkara FC vs Persib

Dalam peringatan hari Juneteenth, ternyata terdapat beberapa mitos yang berkembang di antaranya:

· Mitos:

Jenderal Gordon Granger membacakan Juneteenth Order di balkon kepada orang-orang Galveston mengumumkan bahwa “semua budak bebas”

Faktanya:

Kebanyakan orang yang menjadi budak di Texas mengetahui tentang Perintah Umum No. 3 ketika tuannya memanggil mereka dan membacakan berita untuk mereka.

Baca Juga: PKH Tahap 2 2022 akan Berakhir! Segera Login ke Situs Ini untuk Dapatkan Bansos Kemensos hingga Rp3 Juta

Menurut Cotham, Jenderal Granger tidak pernah membacakan perintah itu di depan umum.

Berita tentang pembebasan budak dipasang di sekitar kota, terutama di tempat banyak orang berkulit hitam berkumpul, seperti "Gereja Negro di Broadway" demikian sebutan Gereja Reedy Chapel-AME saat itu.

· Mitos:

The Juneteenth Order adalah versi Texas dari Proklamasi Emansipasi.

Baca Juga: Bahas Soal Pilkada 2024, Puan Maharani Pertimbangkan Gibran Rakabuming Maju di Pilgub

Faktanya:

Perintah Umum No. 3 menyatakan dengan tegas bahwa "semua budak bebas" namun mengandung bahasa halus (arti lain) dimaksudkan untuk menenangkan para pemilik perkebunan yang tidak ingin kehilangan tenaga kerja mereka.

Perintah umum tersebut mengandung empat puluh satu kata dari 93 kata singkat yang berarti bahwa orang-orang yang diperbudak untuk tetap tinggal dan terus bekerja.

· Mitos:

Mayor Jenderal Gordon Granger menulis Perintah Umum No. 3, Juneteenth Order dan dikreditkan dengan membebaskan budak Texas.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Ulang Tahunnya Seumur Hidup Tak Pernah Dirayakan: Terima Kasih Bu Megawati Atas Tumpengannya

Faktanya:

Perintah yang menyatakan "semua budak bebas" dan "kesetaraan mutlak" sebenarnya ditulis oleh staf staf Granger, Mayor Frederick Emery, yang berasal dari keluarga abolisionis di Free Kansas.

"Sebagai seorang pejuang melawan perbudakan di Kansas, Emery sangat berpengalaman dalam masalah emansipasi," tulis Cotham dalam buku Juneteenth-nya.

Itulah sejarah dan beberapa mitos serta fakta terkait hari Juneteenth atau hari yang memperingati berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: NPR Britanica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah