Puluhan Pesawat China Terbang di Zona Pertahanan Udaranya, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

- 22 Juni 2022, 06:47 WIB
Ilustrasi jet tempur - Taiwan mengerahkan jet tempur untuk memperingatkan 29 pesawat China yang terbang di zona pertahanan udaranya.
Ilustrasi jet tempur - Taiwan mengerahkan jet tempur untuk memperingatkan 29 pesawat China yang terbang di zona pertahanan udaranya. /Pixabay/Wikilmages./

PR DEPOK – Taiwan mengerahkan jet tempurnya pada Selasa, 21 Juni waktu setempat untuk memperingatkan 29 pesawat China di zona pertahanan udaranya.

Beberapa pesawat China, termasuk pembom yang terbang ke selatan pulau Taiwan dan ke Pasifik, merupakan peningkatan terbaru dalam ketegangan dan serangan terbesar antar keduanya.

Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, selama dua tahun terakhir ini telah mengeluhkan misi berulang-ulang oleh angkatan udara China di dekat pulau tersebut.

Pesawat China seringkali terbang di bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara, atau ADIZ, dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

Baca Juga: Hari Ini Layanan Transjakarta Gratis! Simak Cara Pembayarannya Spesial Edisi Ulang Tahun Jakarta

Taiwan menyebut kegiatan militer China yang berulang di dekatnya sebagai zona abu-abu, yang dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan dan juga untuk menguji tanggapan Taiwan.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, misi China terbaru termasuk 17 pesawat tempur dan enam pembom H-6, serta peperangan elektronik, peringatan dini, antikapal selam dan pesawat pengisian bahan bakar udara.

Beberapa pesawat terbang di daerah timur laut Pratas, menurut peta yang disediakan kementerian pertahanan Taiwan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces Rabu, 22 Juni 2022: Beban Kerja Meningkat

Namun, para pembom, disertai dengan peperangan elektronik dan pesawat pengumpul intelijen, terbang ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina dan ke Pasifik sebelum kembali ke China pada rute yang mereka masuki.

Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China, sedangkan sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka.

Itu adalah serangan terbesar sejak Taiwan melaporkan 30 pesawat China di ADIZ pada 30 Mei. Yang terbesar hingga saat ini terjadi pada 23 Januari, melibatkan 39 pesawat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Hari Ini Rabu, 22 Juni 2022: Waspadai Hujan Berintensitas Sedang Mulai Siang Hari

Tidak ada komentar langsung dari China, yang di masa lalu mengatakan bahwa langkah tersebut adalah latihan yang bertujuan untuk melindungi kedaulatan negara.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Beijing harus menghentikan tekanan dan intimidasi militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan.

China meluncurkan kapal induk ketiganya, Fujian, dinamai berdasarkan provinsi di seberang Taiwan.

Baca Juga: Bersaksi di Pengadilan, Parlemen Arizona Ungkap Donald Trump Menekannya untuk Batalkan Hasil Pilpres AS

Militer China bulan lalu mengatakan telah melakukan latihan di sekitar Taiwan sebagai peringatan serius terhadap apa yang mereka sebut sebagai kolusi dengan Amerika Serikat.

Latihan itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden membuat marah China dalam sinyal perubahan terhadap kebijakan ambiguitas strategis AS di Taiwan.

Saat itu, Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan terlibat secara militer jika China ingin menyerang Taiwan.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 22 Juni 2022: Pulau Jawa Umumnya Diprediksi Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

China telah meningkatkan tekanan pada Taiwan untuk menerima klaim kedaulatannya. Pemerintah Taipei mengatakan menginginkan perdamaian tetapi akan membela diri jika diserang.

Tidak ada tembakan yang dilepaskan dan pesawat China tidak terbang di wilayah udara Taiwan, tetapi di ADIZ-nya, area yang lebih luas dipantau dan patroli Taiwan yang bertindak untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menanggapi setiap ancaman.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah