Adapun 127e memungkinkan AS untuk mempersenjatai, melatih, dan memberikan intelijen kepada pasukan asing.
Akan tetapi, tidak seperti program bantuan asing lainnya yang berfokus pada pembangunan kapasitas lokal di negara-negara mitra.
Baca Juga: Link Live Score dan Jadwal Malaysia Masters 2022 Babak 32 Besar Hari Ini Selasa, 5 Juli 2022
Program 127e justru serupa kekuatan pengganti yang mewajibkan mitra mengikuti perintah AS dan melakukan misi yang diarahkan Washington melawan musuh AS untuk mencapai tujuan mereka, sehingga pada dasarnya hanya berfungsi sebagai proxy Pentagon.
Sejauh ini, hampir tidak ada informasi tentang operasi 127e yang pernah dibagikan kepada anggota Kongres atau pejabat Kementerian Luar Negeri.
Pasalnya, operasi ini tidak diketahui di mana operasi ini dilakukan, frekuensi, target, atau bahkan identitas pasukan asing yang bekerja sama dengan AS untuk melaksanakannya.
Baca Juga: Imam di Ukraina Marah, Pemerintah Sebarkan Surat Wajib Militer di Gereja-gereja
Kritik terhadap program memperingatkan bahwa mereka dapat menyebabkan eskalasi militer tak terduga dan melibatkan AS dalam lebih dari selusin konflik di seluruh dunia, karena 127e tidak mengizinkan pengawasan atau masukan dari pejabat urusan luar negeri.
“Aku ingin tahu kapan kita memilih untuk berperang?,” kata anggota Kongres AS seperti dikutip Pikiranrakayt-Depok.com dari Rusia Today.
Seorang pejabat pemerintah yang akrab dengan program tersebut yang meminta identitasnya disembunyikan mengatakan, sebagian besar staf kongres bahkan tidak memiliki izin untuk melihat laporan 127e dan mereka yang jarang memintanya.