Boris Johnson Undur Diri sebagai Perdana Menteri Inggris, Ini Penyebab dan Kronologisnya

- 7 Juli 2022, 18:06 WIB
Borish Johnson mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris. /Andrew Yates/REUTERS
Borish Johnson mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris. /Andrew Yates/REUTERS /

PR DEPOK - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikabarkan akan mengundurkan diri untuk jabatannya.

Boris Johnson hari ini akan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri akibat tekanan dari sebagian besar pengunduran diri kabinet pemerintah.

Ketua Komite 1922 backbench Konservatif, Sir Graham Brady mengatakan bahwa Borish Johnson berbicara padanya dan setuju untuk mundur sebagai Perdana Menteri Inggris, dengan pemimpin Tory baru ditetapkan pada konferensi partai pada bulan Oktober.

Baca Juga: Fakta Unik Harimau, Mulai dari Air Liurnya Bersifat Antiseptik hingga Penemuan Harimau Hitam

"Perdana Menteri Borish Johnson akan membuat pernyataan kepada negara hari ini," kata seorang juru bicara seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sky News.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan yang baru diangkat Johnson Michelle Donelan mengundurkan diri setelah hanya 36 jam menjabat dan Kanselir baru Nadhim Zahawi mendesak Perdana Menteri Borish Johnson untuk undurkan diri.

Menteri Pertahanan Ben Wallace juga mengonfirmasi bahwa dia telah menarik dukungannya untuk Borish Johnson.

Baca Juga: Info PKH Tahap 3 Juli 2022: Jadwal Cair dan Daftar Penerima Bisa Dicek di Link cekbansos.kemensos.go.id

Terkait pengunduran diri Borish Johnson, Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer mengatakan itu adalah kabar baik bagi Inggris.

"Itu seharusnya terjadi sejak lama," katanya.

Sebelum mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris, ada tekanan kuat pada Borish Johnson untuk berhenti setelah lebih dari 50 pengunduran diri dari semua tingkat pemerintahan dan gelombang backbenchers meminta dia untuk pergi.

Baca Juga: Cara Cek PKH Bulan Juli 2022, Cair Tanggal Berapa? Login ke Sini untuk Dapatkan Total Rp3 Juta dari Kemensos

Pemberontakan massal dimulai pada hari Selasa setelah Downing Street mengakui bahwa Borish Johnson mengetahui tentang tuduhan perilaku yang tidak pantas terhadap mantan Wakil Kepala Whip Chris Pincher yang dipermalukan pada tahun 2019, tetapi masih memilihnya pada bulan Februari.

Borish Johnson sebelumnya sudah meminta maaf, akan tetapi Menteri Kesehatan Sajid Javid Kanselir Rishi Sunak memilih mengundurkan diri.

Keluarnya mereka memulai longsoran pengunduran diri di semua tingkatan, dari menteri kabinet hingga utusan perdagangan.

Baca Juga: 5 Pemilik KTP Ini Dapat BPNT Cair Juli 2022, Login cekbansos.kemensos.go.id, Ambil Bantuan Rp200.000

Setelah tersiar kabar tentang pengunduran diri Borish Johnson, Kepala Sekretaris Keuangan Simon Clarke mengatakan sedih, tetapi menurutnya keputusan yang tepat.

Sedangkan, Sekretaris Bisnis Kwasi Kwarteng menyebut situasi itu sebagai keadaan yang menyedihkan.

"Begitu banyak kerusakan yang tidak perlu telah terjadi. Kami sekarang membutuhkan pemimpin baru sesegera mungkin seseorang yang dapat membangun kembali kepercayaan, menyembuhkan negara, dan menetapkan pendekatan ekonomi baru yang masuk akal dan konsisten untuk membantu keluarga,” ujarnya.

Baca Juga: Besok Puasa Tarwiyah, Simak Bacaan Niat Beserta Keutamaan dan Tata Cara Melakukannya

Wakil pemimpin Demokrat Liberal Daisy Cooper mengatakan Borish Johnson akan tercatat dalam sejarah sebagai perdana menteri yang berbohong, melanggar hukum yang menyalahgunakan kepercayaan dan kesabaran rakyat Inggris.

"Dia akan meninggalkan noda di Partai Konservatif yang tidak bisa dihilangkan," katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah