PR DEPOK - Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan terus memberikan bantuan kepada Ukraina, termasuk intelijen.
Pemberian intelijen ini dilakukan AS setelah adanya pemecatan yang dilakukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini.
"Kami setiap hari berhubungan dengan Ukraina. Kami berinvestasi bukan dalam kepribadian, kami berinvestasi dalam institusi," kata Jubir Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
"Kami memang memiliki hubungan berbagi intelijen dengan rekan-rekan Ukraina kami ... Kami terus melanjutkannya," tuturnya lagi, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Kata Darmansjah Djumala, Paskibraka adalah Garda Terdepan Aktualisasikan Nilai Pancasila
Sebelumnya diketahui, Kepala Dinas Keamanan Ukraina Ivan Bakanov dipecat Volodymyr Zelensky, kendati keduanya adalah teman masa kecil.
Akan tetapi, Zelensky mengesampingkan hal tersebut dengan memecat Bakanov dan sekutu dekat lainnya, yakni Jaksa Tinggi bernama Iryna Venediktova.
Menurut kabar, pemecatan itu dilakukan dengan alasan untuk pembersihan perang internal terbesar di Kyiv, dan kegagalan keduanya membasmi mata-mata Rusia.
Diakui Zelensky, 2 sekutunya itu telah gagal dan dicurigai sebagai pengkhianat dalam organisasi mereka alias telah bersekongkol dengan Rusia.