Mengenal Liz Truss, Calon yang Difavoritkan untuk Menjadi Perdana Menteri Inggris Berikutnya

- 2 Agustus 2022, 18:55 WIB
Rishi Sunak dan Liz Truss di Victoria Hall di Hanley, Inggris pada 25 Juli 2022.
Rishi Sunak dan Liz Truss di Victoria Hall di Hanley, Inggris pada 25 Juli 2022. /Jacob King/Pool melalui REUTERS

PR DEPOK - Kursi perdana Menteri Inggris sepeninggal Boris Johnson masih menjadi misteri hingga saat ini.

Muncul beberapa nama calon yang difavoritkan menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya setelah Johnson lengser karena dilanda skandal.

Salah satunya Liz Truss, seorang politisi sayap kanan dari Partai Konservatif yang berusia 47 tahun.

Baca Juga: Sudah Terdaftar PSE, Kominfo Resmi Buka Kembali Akses Layanan PayPal, DOTA, Yahoo hingga Steam

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Selasa, 2 Agustus 2022, Liz Truss telah bergabung ke parlemen Inggris sejak tahun 2010.

Pada 2014, ia menempati posisi kabinet pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri untuk urusan lingkungan, pangan, dan pedesaan di bawah PM David Cameron.

Sejak menjabat di bawah PM Theresa May dan Johnson, Liz Truss menempati berbagai posisi. Pada tahun 2021, dia diberi peran utama sebagai Menteri Luar Negeri Inggris.

Baca Juga: Pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri Tewas Terbunuh di Afghanistan, Begini Kronologinya

“Truss berada di partai kanan (Konservatif), dan dia juga seorang libertarian perdagangan bebas naluriah dan bukan pendukung alami kenaikan level,” ujar David Jeffery, dosen politik Inggris di University of Liverpool.

Ucapan dosen politik tersebut mengacu pada kebijakan yang digembar-gemborkan oleh Johnson yang bertujuan mengurangi ketidaksetaraan di Inggris.

Dalam referendum Juni 2016 tentang keanggotaan Uni Eropa, Truss memberikan suara yang bertentangan dengan Johnson dan mendukung untuk tetap berada di blok tersebut.

Baca Juga: India Umumkan Kasus Kematian Pertama di Asia Akibat Cacar Monyet

“Profil Truss pada masa jabatan sebagai menteri luar negeri cukup rendah"

"Dia adalah sekretaris perdagangan internasional yang sangat aktif dan paham media sosial, tetapi tampaknya memudar setelah invasi Rusia ke Ukraina," kata Jeffery.

Sebagai Menteri Luar Negeri, Truss mempromosikan "Inggris Global", berusaha untuk memperkuat peran Inggris dalam politik internasional.

Pada tahun 2021, ia menguraikan pemahamannya tentang kebijakan luar negeri Inggris selama pidato di Chatham House mengidentifikasi perjuangan ideologis antara kebebasan dan rezim otoriter seperti di Rusia dan China.

Baca Juga: Kominfo Buka Blokir Empat PSE, Ada Steam, CS GO, DOTA, dan Yahoo, Bagaimana Nasib PayPal?

Tidak seperti pesaingnya Rishi Sunak, Truss termasuk di antara sedikit anggota kabinet yang tetap setia kepada Johnson awal bulan ini saat dia menghadapi pemberontakan partai.

Rasa kesetiaan ini tampaknya diapresiasi dan mungkin menjadi alasan mengapa dia menjadi favorit saat ini untuk menjalankan pemerintahan.

Liz Truss telah mendapatkan dukungan dari politisi Konservatif terkemuka, termasuk Wallace dan mantan calon perdana menteri Tom Tugendhat.

Baca Juga: Info Lokasi Vaksin Dosis 1, 2, dan Booster Gratis di Jakarta, Bandung, dan Bogor Hari Rabu, 3 Juli 2022

Dalam beberapa minggu mendatang, anggota Partai Konservatif akan memutuskan calon yang akan menggantikan Johnson.

Survei YouGov baru-baru ini menemukan 31 persen berniat memilih Sunak, sementara 49 persen berencana memilih Truss.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah