PR DEPOK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengajak masyarakat dunia untuk berpartisipasi dalam menemukan nama baru untuk cacar monyet atau monkeypox.
Alasan WHO mengajak untuk ikut partisipasi dalam pemberian nama baru untuk cacar monyet ini agar tidak membuat stiga negatif untuk virus yang telah menyebar cepat ini.
Sebelumnya, ejumlah ahli menyebut nama monkeypox memberikan stigma negatif terhadap primata yang dinamai, termasuk di benua Afrika yang sering dikaitkan dengan nama virus tersebut.
"Manusia beri nama cacar monyet karena belum ada nama yang pas dan terbaik saat ini dalam menamai penyakitnya," kata Jubir WHO Fadela Chaib, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
"Kami benar-benar ingin menemukan nama yang tidak menstigmatisasi satu kelompok, terutama hewan," tuturnya menambahkan.
Untuk itu, kata Jubir WHO, sangat penting untuk menemukan nama baru untuk cacar monyet karena ini adalah langkah terbaik untuk tidak membuat pelanggaran terhadap kelompok etnis, wilayah, negara, hewan, dan lain-lain.
Baca Juga: Gaya Iriana Jokowi di Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi, Kenakan Baju Adat dari Buton
Sebelumnya, terdapat sejumlah nama yang telah disarankan oleh beberapa pihak, termasuk OPOXID-22 dari dokter darurat di Harvard Medical School Jeremy Faust.