Rudal tersebut kabarnya menghantam stasiun nuklir Pivdennoukrainsk, di wilayah Ukraina Selatan, dan serangan baru di dekat stasiun Zaporizhzhia.
Menanggapi hal tersebut, seorang pejabat tinggi Ukraina mengatakan bahwa peluncuran rudal Rusia tersebut kembali menghidupkan kekhawatiran akan ledakan Nuklir di benua Eropa.
Dengan peperangan yang masih berlanjut ini, membuat beberapa kebutuhan bahan pokok maupun energi dunia mengalami kenaikan drastis, setelah Rusia memberlakukan penjualan energinya menggunakan mata uang Rubel.***