Israel menduduki Tepi Barat sejak tahun lalu, hingga ketegangan pun memuncak ketika penembakan Palestina di pos pemeriksaan militer dan tentara Israel, khususnya di kota utara Jenin dan Nablus.
Tiga tentara Israel telah tewas sejak 14 September satu orang dalam serangan di Jenin, dan dua orang lainnya dalam penembakan terpisah di pos pemeriksaan militer pekan lalu di Nablus dan Yerusalem Timur yang diduduki.
Baca Juga: Cara Daftar PKH 2022 Online Lewat HP, Modal KK dan KTP Bisa Cairkan Bantuan 4 Kali dalam Setahun
Sebagai bagian dari operasi militer yang disebutnya “Breaking the Wave”, Israel telah mengintensifkan serangan, penangkapan dan pembunuhan di Jenin dan Nablus, ketika perlawanan bersenjata Palestina menjadi lebih terorganisir.
Menurut media lokal, pos pemeriksaan Salem di utara Jenin telah menjadi sasaran setidaknya lima penembakan oleh pejuang Palestina sejak awal Oktober.
Israel telah memberlakukan blokade di Nablus dan desa-desanya selama lebih dari 10 hari, mempengaruhi pergerakan sekitar 420.000 warga Palestina.
Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022, Cocok Dijadikan Caption Status di Media Sosial
Hal tersebut dilakukan tentara Israel saat mencari tersangka penembakan di pemukiman ilegal terdekat Shavei Shomron di mana seorang tentara tewas.
Warga, kelompok politik dan lembaga masyarakat sipil menuntut pencabutan pengepungan karena mulai berdampak serius pada ekonomi dan kehidupan di daerah tersebut.