Indonesia dan Malaysia Kolaborasi Kembangkan Koridor Perjalanan Wisata Bersama

- 20 Juni 2020, 19:22 WIB
WISATAWAN saat beraktivitas di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat 5 Juli 2019.*/DOK. ANTARA FOTO
WISATAWAN saat beraktivitas di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat 5 Juli 2019.*/DOK. ANTARA FOTO /

PR DEPOK - Indonesia dan Malaysia sepakat melakukan kerja sama dan kolaborasi untuk membangun kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di masing-masing negara yang terpukul akibat pandemi virus corona atau Covid-19, salah satunya dengan membangun koridor perjalanan wisata bersama.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara Sabtu, 20 Juni 2020 Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya dalam keterangannya di Jakarta Sabtu, mengatakan Malaysia merupakan salah satu mitra penting bagi pariwisata Indonesia.

Malaysia selama ini menjadi salah satu negara penyumbang wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia.

Baca Juga: Telur Reptil Monster Laut Terbesar Ditemukan di Antartika

Tercatat pada 2019 sebanyak 2,09 juta wisatawan asal Malaysia berkunjung ke Indonesia.

"Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah yang panjang dalam kerja sama di berbagai sektor, terutama pariwisata. Sehingga sangat penting bagi kami untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama dalam upaya bersama bangkit dari Covid-19," katanya.

Nia menjadi pembicara tamu dalam Talkshow Network Industry Travel bersama Menteri Pariwisata, Seni & Budaya Malaysia Dato' Sri Nancy Shukri dengan topik 'Regional Tourism Collaborative Opportunities Post Covid-19' Jumat, 19 Juni 2020 malam.

Baca Juga: Cek Fakta: Kawasan Puncak Bogor Dikabarkan Jadi Lokasi Pesta Penduduk Timur Tengah

Covid-19 membawa perubahan mendasar bagi wisatawan dalam melakukan bepergian ke depannya.

Untuk bepergian antarnegara, wisatawan akan cenderung lebih memilih bepergian dalam perjalanan dengan waktu yang tidak terlalu lama (short haul).

Berdasarkan hal tersebut, Malaysia menjadi salah satu mitra potensial untuk dapat kembali menumbuhkan perjalanan wisatawan antarnegara.

Baca Juga: Polisi Selidiki Penemuan Jasad Bayi di Kali Ciliwung yang Buat Geger Warga Depok

Nia menjelaskan kerja sama yang bisa dijalankan adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan dunia bahwa kedua negara ini telah berhasil mengontrol penyebaran virus corona dan sepakat untuk menciptakan sebuah koridor perjalanan.

"Kita harus dapat memastikan penanganan Covid-19 di masing-masing negara telah teratasi dengan baik. Hal ini penting untuk dapat menimbulkan rasa kepercayaan wisatawan dari masing-masing negara fokus pasarnya. Trust is the new currency dalam masa kenormalan baru," ujarnya.

Kemenparekraf telah menyiapkan handbook yang mengacu kepada standar global sebagai panduan teknis untuk pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Dokter Gigi di Surabaya Telanjang di Jalan Akibat Stres

Handbook ini merupakan turunan yang lebih detail dari protokol yang sedang disusun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdasarkan masukan dari Kemenparekraf untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dengan diterapkannya protokol ini dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan.

Hal ini sangat penting karena gaining trust atau confidence adalah kunci dalam percepatan pemulihan, jadi harus sangat diperhatikan dan diimplementasikan.

Baca Juga: Muncul Lagi, Penyakit Langka Gadis 11 Tahun Menangis Darah

"Penerapan protokol cleanliness, health and safety (CHS) menjadi program penting yang saat ini tengah dijalankan. Sehingga saat nantinya gerbang antarnegara dapat dinyatakan dibuka, kepercayaan wisatawan akan faktor-faktor tersebut dapat terjaga dengan baik," imbuhnya.

Hal senada dikatakan Sri Nancy Shukri. Menurutnya, Indonesia dan Malaysia harus dapat meningkatkan kerja sama untuk dapat meningkatkan sektor pariwisata ke depan.

Untuk saat ini Malaysia masih akan lebih fokus dulu terhadap pasar domestik dengan berbagai program yang akan dijalankan.

Baca Juga: Laporan Terbaru WHO: Kasus Virus Corona Dunia Sentuh Angka 150.000 Lebih

Selaras dengan penerapan protokol kesehatan yang juga akan dijalankan dengan ketat.

"Sektor pariwisata harus dapat beradaptasi dengan baik untuk dapat meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan agar dapat melakukan perjalanan, tinggal lebih lama ke banyak destinasi," tuturnya.

Ia mengatakan Malaysia mendapat dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan akan memanfaatkan berbagai platform digital untuk dapat menjalankan protokol kesehatan, pengawasan, serta promosi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x